Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Calon Jemaah First Travel yang Tidak Kunjung Berangkat Umrah
10 Agustus 2017 17:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Sebanyak 250 calon jemaah umrah melaporkan First Travel ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan. Mereka merasa ditipu karena tidak kunjung diberangkatkan umrah maupun dikembalikan uangnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu korban yang turut melaporkan First Travel adalah Eti. Ia mengaku sudah mendaftarkan diri berangkat umrah melalui First Travel karena harga promonya yang ditawarkan jauh lebih murah dibanding agen lain, yaitu selisih Rp 4 juta.
Namun ia mulai mencium gelagat tidak benar ketika First Travel melakukan penjadwalan ulang keberangkatan hingga 3 kali. "Dari 2015 saya sudah reschedule 3 kali," kata Eti di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/8).
Tidak hanya belum saja diberangkatkan, Eli mengaku diminta biaya tambahan sebesar Rp 2,5 juta setiap kali penjadwalan ulang. "Katanya untuk tambahan biaya sewa pesawat," ujar dia.
Dari tahun 2015 lalu hingga bulan April 2017, Eti tidak kunjung diberangkatkan. Ketika dikonfirmasi ke First Travel, jawaban mereka selalu sama: ada kendala teknis.
ADVERTISEMENT
Pengalaman serupa juga dialami Aisya. Ia bahkan terdaftar sebagai calon jemaah umrah First Travel sejak 2013, namun belum diberangkatkan.
"Dijanjikan berangkat Mei 2017, tapi diundur. Dijanjikan berangkat 6 Juni tapi saya nambah Rp 1,5 juta untuk pesawat. Setelah itu malah setop enggak ada pemberangkatan," kata Aisya.
Setelah gagal berangkat itu, Aisya pun mencoba meminta keterangan ke First Travel. Ia lantas dijanjikan berangkat pada bulan Oktober. "Tapi kemudian enggak ada kabar lagi setelah ribut-ribut ini (pemilik First Travel ditetapkan sebagai tersangka)," ujar dia.
Kendati bermasalah dengan jemaah, namun Aisyah mengaku pernah melihat First Travel tetap melakukan promosi umrah di media sosial Facebook. "Saya kasih komen jangan promo, lalu saya diblokir," kata Aisya.
ADVERTISEMENT
Baik Aisya maupun Eti mengaku tidak mengetahui nasib uang yang telah mereka bayarkan. Aisyah mengaku pernah menanyakan mengenai hal tersebut, namun jawaban yang dia dapatkan dari First Travel dinilainya tidak bertanggung jawab.
"Rahasia dapur perusahaan," kata dia menirukan jawaban salah satu pemilik First Travel, Anniesa Hasibuan, kala itu.
Jalur hukum akhirnya mereka tempuh karena merasa tidak ada itikad baik dari manajemen First Travel. "Kami wakilkan ke Pak Ikbar laporannya," kata Aisya, menyebut nama korban First Travel lainnya.