Cerita Pedagang Pasar Senen Kebanjiran Pesanan Bendera Asian Games

kumparanNEWS

19 Juli 2018 16:22 WIB

Aktivitas pedagang atau pembuat bendera peserta Asian games 2018 di Pasar Senen. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Semarak pelaksanaan Asian Games yang akan berlangsung pada 18 Agustus - 2 September mendatang betul-betul dimanfaatkan oleh pengrajin dan pedagang bendera di Jakarta.

Para pedagang di Pasar Senen, Jakarta Pusat, menikmati percikan rezeki dari perhelatan olahraga terbesar se-Asia itu. kumparan mendatangi Pasar Senen untuk melihat aktivitas pedagang di Blok IV-V yang memang dikhususkan untuk pedagang konveksi.

Pantauan kumparan, lantai 1 hingga lantai 2 yang ditempati oleh pedagang bendera, kaos sablon, umbul-umbul, hingga seragam TNI-Polri terlihat cukup ramai. Salah satu barang yang paling diburu oleh pembeli adalah bendera negara peserta Asian Games.

Salah satu pedagang bendera, Syamsudin mengungkapkan, bendera 45 negara peserta Asian Games sudah ia persiapkan sejak 2 bulan yang lalu untuk dijual.

"Kalau bendera-bendera Asian Games ini kita udah siapkan sejak dua bulan yang lalu berbarengan dengan Piala Dunia kemarin. Karena pas Piala Dunia kita keteteran kekurangan stok bendera," kata Syamsudin kepada kumparan, Kamis (18/7).

Syamsudin mengungkapkan banyak pesanan bendera peserta Asian Games yang datang, baik dari instansi maupun individu. Selama seminggu, rata-rata ia bisa menjual seribu hingga dua ribu buah bendera dari berbagai negara dengan ukuran yang berbeda. Harganya pun berbeda tergantung ukuran bendera.

"Pembelinya sudah semakin banyak. Terus kalau harganya itu tergantung ukuran besaran bendera. Ukuran 90x13 cm harganya Rp 80 ribu, untuk yang kecil (ukuran) 22x15 cm harganya Rp 10 ribu. Yang paling laku itu bendera yang kecil karena murah," paparnya.

Pembuat bendera lainnya, Nanu, juga kebanjiran pesanan jelang Asian Games. Nanu yang saat ditemui sedang menyablon bendera Malaysia mengaku mulai kewalahan meladeni permintaan pedagang yang akan menjual lagi produk tersebut.

"Sudah 2 bulan (kewalahan), ini saya kerja buat bendera terus. Di sini sablon sama jahit bendera ukuran kecil. Yang bendera besar kita buatinnya di rumah (karena) di sini lokasinya sempit," ungkap Nanu.

Kepada pedagang, Nanu menjual bendera buatannya dengan harga yang berbeda tergantung ukuran bendera. Untuk bendera berukuran kecil, ia menjualnya seharga Rp 6 ribu, sementara bendera berukuran besar ia jual seharga Rp 60 ribu. Karena banyaknya pesanan, omzet penjualan benderanya mengalami kenaikan hingga 200 persen.

"Kita bisa buat 5 ribu bendera per minggu dan juga kadang kewalahan orderan kita membeludak hingga kita cari tambahan tenaga buat ladenin permintaan," pungkasnya.

Transitional loading...