Chef Vietnam Ungkap Perbedaan Selera Makanan Trump dan Kim Jong-un

3 Maret 2019 10:15 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kiri) saat makan malam bersama presiden Amerika Serikat Donald Trump di Metropole Hotel di Hanoi, Vietnam, Rabu, (27/2). Foto: REUTERS / Leah Millis
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kiri) saat makan malam bersama presiden Amerika Serikat Donald Trump di Metropole Hotel di Hanoi, Vietnam, Rabu, (27/2). Foto: REUTERS / Leah Millis
ADVERTISEMENT
Pertemuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Vietnam memang telah usai. Namun, kisah-kisah yang tertinggal layak diceritakan. Di antaranya soal perbedaan selera makanan Trump dan Kim yang diungkapkan sendiri oleh chef di hotel tempat keduanya bertemu.
ADVERTISEMENT
Adalah Paul Smart yang menyajikan menu dalam acara makan siang Trump dan Kim di Metropole Hotel, Hanoi, Rabu lalu. Kepada AFP, Sabtu (2/3), eksekutif chef Metropole Hotel ini mengatakan selera makan Trump dan Kim berbeda, seperti perbedaan keduanya dalam hal nuklir dan sanksi ekonomi.
Smart mengatakan, Kim suka daging steak-nya dimasak setengah matang atau medium-rare. Dengan kondisi ini, daging matang di luar namun di bagian dalam masih merah berair alias juicy.
Menurut Smart, hal ini menunjukkan bahwa Kim Jong-un menghargai kualitas daging. "Dia suka makan dan menikmati masakan apa adanya," kata Smart.
Sementara Trump, lanjut dia, suka daging matang sempurna luar dalam atau well-done. Trump memang dikenal suka makanan dengan cita rasa yang sederhana. Itulah sebabnya, Trump sangat ketagihan menu burger di McDonald's.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Smart mengatakan, selera makanan Kim sangat tinggi. "Dia menyukai kaviar, lobster, produk-produk yang mewah. Foie gras, dia sangat menikmati masakan," kata Smart.
Kim bahkan mendatangkan dua ahli masak dari Korut, membawa sendiri bahan-bahan makanannya termasuk daging sapi wagyu kelas bermutu.
"Dagingnya sangat alami dan seperti marmer, sangat merah," kata Smart.
Kedua ahli masak Korut yang dibawa Kim bekerja sangat profesional. Smart mengatakan, mereka membawa sendiri peralatan masak, termasuk kapas beralkohol untuk mensterilkan dapur.
Smart menjelaskan, para koki Korut sangat piawai menghias makanan. Salah satunya adalah membentuk agar-agar rumput laut menjadi burung berparuh panjang. "Itu adalah masterpiece," kata Smart.
Namun menurut Smart, kedua koki itu terkejut ketika melihat koktail udang saus thousand island, masakan klasik Amerika pada 1980-an yang diminta Trump.
Shrimp cocktail. Foto: Shutter Stock
"Mereka terpana dengan rasanya. Jadi saya memberikan resepnya dan mereka membawanya pulang," kata Smart. Sebagai balasannya, koki Korut memberikan Smart resep membuat kimchi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya Kim Jong-un dan Trump dijadwalkan melakukan dua kali makan siang. Namun karena perundingan berakhir di tengah jalan, makan siang kedua pada Kamis lalu dibatalkan.
Padahal Smart dan dua koki Korut telah menyiapkan menu andalan yaitu foie gras atau hati angsa dan steak ikan salju.