Gempa Lombok: 460 Orang Meninggal, 7.773 Luka, 417.529 Mengungsi

15 Agustus 2018 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tim ACT evakuasi korban di Masjid Jamiul Jamaah (Foto: Raga Imam/kumparan)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan data terbaru dampak gempa Lombok 7 magnitudo yang mengguncang pada tanggal 5 Agustus 2019. Hingga saat ini, jumlah korban meninggal mencapai 460 orang.
ADVERTISEMENT
 "Hingga Rabu (15/8) tercatat 460 orang meninggal dunia," ucap Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis, Rabu (15/8).
Menurutnya, bertambahnya jumlah data korban disebabkan oleh laporan pendataan yang terus berlangsung. Secara rinci, korban meninggal itu 396 orang berada di Kab. Lombok Utara, 39 orang di Kab. Lombok Barat, 12 orang di Kab. Lombok Timur, 9 orang di Kota Mataram, 2 orang di Kab. Lombok Tengah, 2 orang Kota Denpasar.
Kondisi Pasar di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, pascagempa, Rabu (08/08/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Jumlah korban jiwa ini masih bisa bertambah mengingat Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Dusun Dompu Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang diduga ada 4 orang tertimbun longsor," papar Sutopo.
ADVERTISEMENT
Proses evakuasi juga masih berlangsung di Dusun Busur Timur Desa Rempek Kecamatan Gangga, Lombok Utara yang diduga masih ada satu orang tertimbun reruntuhan bangunan, dan beberapa laporan dari masyarakat.
Sementara, jumlah korban luka-luka tercatat 7.773 orang. Dengan rincian, 959 orang luka berat atau rawat inap dan 6.774 orang luka ringan atau rawat jalan.
"Sebanyak 417.529 orang mengungsi di ribuan titik pengungsian. Terdiri dari 187.889 laki-laki dan 229.640 perempuan," lanjut Sutopo.
Sebaran pengungsi, 178.122 orang di Lombok Utara, 104.060 orang di Lombok Timur, 116.453 orang di Lombok Barat, dan 18.894 orang di Kota Mataram.
"Pengungsi masih memerlukan bantuan mengingat belum semua distribusi bantuan lancar dan merata. Selain itu, diperkirakan mereka masih cukup lama akan berada di pengungsian sambil menunggu perbaikan rumah," terang Sutopo.
Elmi (56) memilah barang-barang yang tersisa pasca gempa di rumahnya di Desa Karang Pangsor, Kec. Pemenang, Kab. Lombok Utara, Selasa (7/8). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Sementara itu, pendataan sementara kerusakan rumah hingga saat ini terdapat 71.962 unit rumah rusak, di mana 32.016 rusak berat, 3.173 rusak sedang, dan 36.773 rusak ringan. Kerusakan fisik lainnya terdapat 671 unit fasilitas pendidikan rusak dimana 124 PAUD, 341 SD, 95 SMP, 55 SMA, 50 SMK, dan 6 SLB.
ADVERTISEMENT
"Juga terdapat kerusakan 52 unit fasilitas kesehatan (1 RS, 11 puskesmas, 35 pustu, 4 polindes, 1 gedung farmasi), 128 unit fasilitas peribadatan  (115 masjid, 10 pura, 3 pelinggih), 20 unit perkantoran, 6 unit jembatan, dan jalan-jalan rusak dan ambles akibat gempa," ucap Sutopo.
"Kerusakan dan kerugian yang diakibatkan gempa sangat besar. Tim dari Kedeputian Rehabiitasi dan Rekontruksi BNPB masih melakukan hitung cepat dampak gempa," pungkasnya.
Evakuasi pascagempa di Desa Wadon, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8). (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww/18.)
---
Untuk kembali menghidupkan masjid-masjid di Lombok, kumparan menggalang donasi online khusus untuk membangun kembali masjid dan musala yang sudah porak-poranda. Salurkan donasi Anda di sini.