Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Debat Capres: Walhi Sebut Jokowi Over-Claimed Soal Data Lingkungan
19 Februari 2019 8:17 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam debat capres putaran kedua yang berlangsung Minggu (17/2) kemarin, Jokowi menyampaikan sejumlah data lingkungan. Namun, data-data yang diklaim capres petahana tersebut dirasa berlebihan oleh Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Nur Hidayati.
ADVERTISEMENT
"Data-data yang disampaikan banyak yang over-claimed," kata Nur Hidayati di Kantor Walhi, Jakarta, Senin, (18/2).
Alih-alih beradu argumen, Jokowi menurutnya hanya ingin memamerkan prestasinya dalam debat capres jilid II kemarin.
Dalam debat capres putaran kedua kemarin, Jokowi memaparkan sejumlah keberhasilan dalam pemerintahannya, di antaranya soal penanganan kebakaran hutan dan mengklaim tidak terdapat konflik yang disebabkan oleh dampak pembangunan infrastruktur.
"Pak Jokowi lebih banyak mempromosikan yang sudah dicapai. Wajar, petahana ingin memunculkan prestasinya tapi seharusnya tidak menutup mata terhadap dampak-dampak negatif yang terjadi akibat proses pembangunan," lanjut Nur Hidayati.
Jokowi seharusnya tidak mengesampingkan dampak buruk dari pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dibangun oleh pemerintah saat ini. Apalagi pembangunan infrastruktur kerap menyisakan konflik, di antaranya konflik agraria, penggusuran dan kerusakan lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Beberapa pembangunan jalan yang membuka hutan alam seperti di Papua, Kalimantan, justru bisa menimbulkan dampak kerusakan lingkungan yang lebih besar," paparnya.
Sementara pernyataan Jokowi dalam debat, menurut dia, kurang memperhatikan dampak pembangunan pada lingkungan. "Pernyataan capres nomor urut 01 seolah-olah ini (dampak terhadap lingkungan) bisa diabaikan hanya demi mengejar pembangunan infrastruktur," ujarnya.
Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk mendapatkan berita terkini dan terlengkap.