Demokrat: Mental Prabowo Jatuh Ditubruk Uang Sandi untuk PAN dan PKS

8 Agustus 2018 22:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Prabowo Subianto dan SBY usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto dan SBY usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief membuat cuitan yang memicu kegegeran karena mengisyaratkan batalnya rencana koalisi Demokrat dengan Gerindra di Pilpres 2019. Andi murka dan menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus.
ADVERTISEMENT
Andi menuding, mental Prabowo jatuh karena Sandiaga Uno menyiapkan uang untuk 'membayar' PKS dan PAN di Pilpres 2019. Padahal, Prabowo baru bertemu dengan SBY kemarin.
"Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi Uno untuk mengentertain PAN dan PKS," cuit Andi Arief, Kamis (8/8).
Menurut Andi, Demokrat akhirnya menarik diri berkoalisi dengan Gerindra dan membatalkan rencana pertemuan malam ini, karena tidak setuju dengan cara Prabowo menerima cara main Sandiaga Uno.
"Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami," tuturnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Nama Sandiaga Uno memang menguat sejak pekan lalu sebagai cawapres Prabowo Subianto, setelah Anies Baswedan menolak tawaran Prabowo untuk menjadi cawapres di 2019.
ADVERTISEMENT
Munculnya nama Sandi juga sudah diamini oleh Demokrat, PKS dan PAN. Namun mereka terang menolak karena sudah punya kandidat sebelumnya. Sementara Sandi menepis kemungkinan dirinya menjadi cawapres Prabowo.