Donasi Netizen untuk Driver Ojol yang Motornya Hilang

3 September 2019 19:04 WIB
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Crowdfunding driver Go-food yang kehilangan motor Foto: Abyan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Crowdfunding driver Go-food yang kehilangan motor Foto: Abyan/kumparan
ADVERTISEMENT
Penggalangan dana yang diinisiasi kumparan untuk driver Go-Food yang kehilangan motornya, Sidik Casmudianto (50), telah ditutup. Total donasi yang terkumpul dalam waktu 3 hari itu sebesar Rp 92.226.309.
ADVERTISEMENT
Uang yang terkumpul dari 2.170 donatur itu jauh melampaui target awal, yakni Rp 20 juta. Selain itu, ada donasi dari pihak lain yang juga digalang melalui Kitabisa.com sehingga totalnya sekitar Rp 150 juta.
Selasa (3/9), kumparan bersama Kitabisa.com menyambangi rumah kontrakan Sidik di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, untuk menyerahkan donasi itu. Saat tim kumparan tiba, Sidik sedang berada di rumah seorang diri karena anak-anaknya sekolah dan istrinya sedang pergi.
Crowdfunding driver Go-food yang kehilangan motor Foto: Abyan/kumparan
Pria berperawakan kurus ini begitu terkejut saat mengetahui jumlah donasi yang akan ia terima. Sidik langsung megenakan jaket Go-Jeknya dan sujud syukur di teras rumah. Bapak 4 anak itu tak menyangka akan menerima donasi hampir Rp 100 juta dari orang-orang yang tak ia kenal.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, saya tidak bisa menyampaikan apa pun kepada para donatur wabil khusus kepada rekan-rekan medsos yang telah menolong hamba yang daif," ujar Sidik.
Crowdfunding driver Go-food yang kehilangan motor Foto: Abyan/kumparan
Selangkah lagi, doa yang selama ini selalu ia panjatkan terwujud. Sidik yang selama ini selalu mengontrak, ingin memiliki rumah sendiri. Uang hasil donasi tersebut akan ia gunakan untuk membeli rumah petak dan biaya pendidikan anak-anaknya.
"Saya pengin membeli rumah walaupun hanya sepetak, supaya bisa menaungi keluarga dan anak-anak saya. Saya akan belikan rumah mungkin semampu dana tersebut," ungkapnya.
Crowdfunding driver Go-food yang kehilangan motor Foto: Abyan/kumparan
Sidik banyak bercerita bagaimana ia dan keluarganya menghadapi musibah ini. Sebagai driver ojol, kehilangan motor adalah kehilangan pekerjaan dan satu-satunya sumber penghasilan keluarga. Padahal Sidik punya tanggungan 4 anak yang masih sekolah
ADVERTISEMENT
"Saya dalam hati selalu ingat sama Allah bahwa tidak ada satu binatang melata pun dibumi ini yang Allah tidak menjamin rezekinya," ujarnya.
Setelah motornya hilang, aktivitas Sidik lebih banyak di rumah dan beristirahat. Sebab selama ini dia selalu bekerja keras dan hampir tak pernah beristirahat cukup.
"Enggak ada kegiatan, cuma di rumah. Ya paling bersih-bersih karena saya selama jadi ojol enggak pernah libur bahkan habis salat Id pun saya nge-Gojek. Enggak pernah libur kecuali lagi sakit, baru saya libur," tandasnya.
Berbagai upaya telah dilakukan Sidik untuk mencari motornya. Termasuk melapor ke Polsek Pondok Aren. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut dari polisi setempat.
Crowdfunding driver Go-food yang kehilangan motor. Foto: Abyan/kumparan
Usai mendengar cerita Sidik, tim kumparan bersama Kitabisa.com mengajaknya menuju dealer. Sidik diminta memilih motor yang ia inginkan. Tak bisa disembunyikan betapa terkejutnya Sidik menerima pemberian itu.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak pernah menyangka akan seperti ini akan dibelikan motor yang harganya di luar kemampuan saya," ungkapnya.
Crowdfunding driver Go-food yang kehilangan motor. Foto: Abyan/kumparan
Tak pikir panjang, Sidik langsung memilih motor matic bebek. Dia bahkan menolak saat ditawari jenis motor yang lebih mahal.
"Saya takut riya kalau ambil yang (mahal) itu," kata Sidik yang telah menjadi driver ojol sejak tahun 2015 ini.
Crowdfunding driver Go-food yang kehilangan motor. Foto: Abyan/kumparan
Sidik mengaku, penghasilannya sebagai driver ojol inilah yang membuatnya mampu menyekolahkan anak. Saat ini anak pertamanya berumur 21 tahun dan sudah selesai sekolah. Anak kedua tamatan SMA, anak ketiga duduk di bangku SMK, sedangkan anak terakhir masih SD. Istrinya adalah ibu rumah tangga.
"Alhamdulillah sudah bisa nyekolahin anak, jadi sudah tamat smp dan sudah smk kelas 2 sama tamat sma karena pada saat itu anak saya mau masuk smp dan sma," sebutnya.
ADVERTISEMENT