Dua Wanita Lesbian Dipukuli di Bus London, Lima Pria Ditangkap

9 Juni 2019 9:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bus di London Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bus di London Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Penganiayaan terjadi di bus kota London, Inggris, menimpa dua wanita pasangan lesbian. Kedua korban dipukuli oleh beberapa orang pria karena menolak berciuman.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters Jumat lalu, peristiwa ini terjadi pada 30 Mei terhadap Melania Geymonat dan kekasihnya, Chris, keduanya berusia 20-an. Geymonat, warga Uruguay, dan Chris warga AS, pada dini hari itu berada di lantai dua bus di West Hampstead.
"Mereka dihampiri beberapa pria yang membuat komentar cabul dan homofobia. Para wanita itu kemudian diserang dan ditinju beberapa kali, sebelum pelaku lari dari bus. Ponsel dan tas mereka dicuri dalam serangan tersebut," kata pernyataan polisi.
Dalam foto-foto yang tersebar di media sosial, terlihat wajah kedua wanita itu berdarah akibat dipukul. Bercak darah juga terlihat di kemeja putih salah satu korban.
Kasus ini ramai setelah Geymonat mengunggah foto mereka di akun Facebooknya pada Rabu lalu. Dia mengatakan, para pelaku meminta mereka berciuman dan melempari mereka dengan uang koin. Ketika Geymonat menolak dan melawan, para pria itu memukuli mereka.
ADVERTISEMENT
"Hal berikutnya yang saya tahu, Chris di tengah bus berkelahi dengan mereka. Saya menghampirinya dan melihat wajahnya berdarah dan tiga orang dari mereka memukuli dia. Saya kemudian ditinju. Saya pusing melihat darah dan jatuh," kata Geymonat.
Kepolisian London menangkap lima orang pelaku yang berusia antara 15 hingga 18 tahun. Mereka dilaporkan telah dibebaskan dengan jaminan sementara proses penyelidikan dilakukan.
Peristiwa ini menuai kecaman di media sosial, terutama soal sentimen anti-gay yang marak terjadi di Inggris. Perdana Menteri Inggris Theresa May yang akan segera lengser juga angkat bicara, mengatakan mengatakan serangan itu "memuakkan".
"Tidak ada yang harus menyembunyikan siapa mereka atau siapa yang mereka cintai, dan kita harus bekerja sama membasmi kekerasan terhadap komunitas LGBT," kata May.
ADVERTISEMENT