Dubes China Jamin Kebebasan Beragama Suku Uighur di Xinjiang

28 Desember 2018 20:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dubes China Xiao Qian  (Foto: Denny Armandhanu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dubes China Xiao Qian (Foto: Denny Armandhanu/kumparan)
ADVERTISEMENT
Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Xien mengatakan saat ini terdapat sebanyak 23 juta penduduk muslim ada dan menetap di China. Bahkan 14 juta di antaranya tinggal di daerah Xinjiang termasuk masyarakat dari etnis Uighur.
ADVERTISEMENT
"Di China ada 23 juta Muslim di mana 14 juta di antaranya di Xinjiang. Mereka berasal dari 10 etnis minoritas yang berbeda. Kemudian ada sekitar 24,4 ribu masjid, 29 ribu imam dan 103 ormas Islam di Xinjiang," kata Xien dalam kujungannya di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/12).
Xien menegaskan, pemerintah China memberikan jaminan kebebasan beragama dan berpendapat kepada seluruh masyarakat muslim di sana. Hal itu juga berlaku untuk Suku Uighur di Xinjiang.
"Mengenai isu kamp, ada satu hal yang saya titikberatkan, China adalah negara multi suku dan agama, hal ini mirip dengan Indonesia. Komunikasi pun kami menghormati hak kebebasan beragama yang dilindungi oleh Undang-Undang di China, masyarakat di sana bisa terbuka menikmati kebebasan," tegas Xien.
Suku Uighur. (Foto: AFP/Johannes Eisele)
zoom-in-whitePerbesar
Suku Uighur. (Foto: AFP/Johannes Eisele)
Mengenai beredarnya isu adanya tindakan keras yang dilakukan militer China dalam kamp terhadap etnis Uighur, Xien membantahnya. Ia mengungkapkan pemerintah China memberikan pelatihan kepada masyarakat yang berada di Xinjiang.
ADVERTISEMENT
Pemerintah China memberi sejumlah pelatihan antara lain produksi pengolahan makanan, perakitan produk elektronik, percetakan, hingga kesehatan. Setelah lulus, mereka akan direkomendasikan ke perusahaan lokal yang sesuai dengan keterampilan mereka.
"Soal edukasi kamp yang banyak beredar itu tidak benar. Nama aslinya adalah lembaga pelatihan dan pendidikan vokasi. Mengingat ada masalah yang terjadi di sana, dari pemerintah otonomi Uighur memutuskan untuk membuka lembaga itu dan salah satu tujuan utamanya adalah menyediakan program pelatihan dan vokasi secara gratis dan sukarela kepada masyarakat yang rentan terhadap ancaman itu," jelas Xien.
Untuk menjelaskan situasi yang saat ini terjadi di Xinjiang, Xien mengaku telah berkeliling ke beberapa kota di Indonesia untuk memberikan penjelasan. Ia menegaskan saat ini kondisi di Xinjiang dalam keadaan kondusif.
Suku Uighur. (Foto: AFP/Johannes Eisele)
zoom-in-whitePerbesar
Suku Uighur. (Foto: AFP/Johannes Eisele)
"Saya terus melakukan komunikasi dan pertukaran informasi dengan masyarakat Indonesia melalui bentuk yang berbeda. Beberapa hari lalu saya selama seminggu berkunjung ke enam Kabupaten dan Kota di Jawa Barat dan komunikasi dengan masyarakat Muslim di sana," ujar Xien.
ADVERTISEMENT
Saat ini Duta Besar Indonesia untuk China, Jauhari sedang melakukan kunjungan ke Xinjiang. Ia berharap setelah kujungan itu masyarakat Indonesia dapat mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya yang terjadi di Xinjiang.
"Dubes Pak Jauhari saat ini sedang berkujung ke bebrapa daerah di Xinjiang yang mayoritas masyarakat Muslim, dia juga akan berkunjung ke kamp itu. Melalui kunjungan Jauhari ke Xinjiang, pasti akan meningkatkan penilaian masyarakat khususnya warga muslim kepada Xinjiang, masyarakat juga bisa melihat bagiamana kebijakan yang dilakukan pemerintah China di sana," pungkasnya.