El Chapo Dituduh Suap Presiden Meksiko Rp 1,4 Triliun

16 Januari 2019 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joaquin “El Chapo” Guzman. (Foto: AFP/ALFREDO ESTRELLA)
zoom-in-whitePerbesar
Joaquin “El Chapo” Guzman. (Foto: AFP/ALFREDO ESTRELLA)
ADVERTISEMENT
Pengadilan kartel narkotika Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman terus berlanjut dengan pengungkapan hal-hal yang mengejutkan. Dalam babak terbaru pengadilan, El Chapo dituduh pernah menyuap Presiden Meksiko hingga USD 100 juta atau lebih dari Rp 1,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Tuduhan ini disampaikan Alex Cifuentes, bekas tangan kanan pemimpin geng Sinaloa tersebut, pada pengadilan di New York, Amerika Serikat, Selasa (15/1). Kepada juri, Cifuentes mengatakan uang suap itu diberikan pada 2012 kepada presiden Meksiko kala itu, Pena Nieto.
Diberitakan Reuters, Cifuentes mengatakan Pena Nieto yang menghubungi El Chapo untuk meminta uang itu. Awalnya, Nieto meminta USD 250 juta sebagai bentuk perlindungan terhada El Chapo dari penangkapan oleh Amerika Serikat. Namun akhirnya disetujui USD 100 juta.
Dalam kesaksiannya, Cifuentes mengaku mendapat pesan dari El Chapo bahwa Pena Nieto berjanji bahwa dia tidak perlu lagi bersembunyi dari kejaran polisi.
Ini adalah salah satu pengungkapan terbesar dari pengadilan El Chapo dengan ancaman seumur hidup atas penyelundupan 155 ton narkoba ke AS. Tuduhan ini sebenarnya telah muncul sejak 2016, namun baru kali ini terungkap rinciannya.
Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto (Foto: Edgar Garrido/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto (Foto: Edgar Garrido/Reuters)
Dalam kesaksiannya, Cifuentes juga mengatakan El Chapo pernah menghubungi mitranya untuk memberi suap USD 10 juta kepada seorang jenderal. Namun uang itu tidak diberikan dan El Chapo memerintahkan agar mitranya itu dibunuh.
ADVERTISEMENT
Pena Nieto tidak bisa dimintai keterangan. Namun sebelumnya dia telah membantahnya, mengatakan tuduhan itu "palsu dan pencemarann nama baik".
Nieto adalah presiden Meksiko dari Desember 2012 hingga November 2018. Kepemimpinannya berakhir dengan berbagai skandal, peningkatan angka kejahatan di Meksiko, hingga perekonomian yang anjlok.
Partainya, PRI, juga mengalami kekalahan telak dalam pemilu tahun lalu. Di pemerintahannya juga pada 2014, El Chapo tertangkap untuk kedua kalinya. Namun 17 bulan kemudian, El Chapo berhasil kabur melalui terowongan di selnya.
El Chapo tertangkap kembali pada 2017 dan diekstradisi ke AS pada 2018 untuk diadili.