Erdogan Sebut 'Teroris Ekonomi' Perburuk Krisis Turki

14 Agustus 2018 9:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Recep Tayyip Erdogan (Foto: Lefteris Pitarakis/AP)
zoom-in-whitePerbesar
Recep Tayyip Erdogan (Foto: Lefteris Pitarakis/AP)
ADVERTISEMENT
Presiden Recep Tayyip Erdogan menuding adanya "teroris ekonomi" penyebar rumor yang memperburuk krisis Turki. Pemerintahnya berjanji akan menyelidiki dan menindak tegas para penyebar ketakutan di media sosial ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip Reuters, pernyataan Erdogan disampaikan pada Senin (13/8) di tengah anjloknya nilai tukar mata uang lira hingga lebih dari 40 persen terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang 2018.
"Ada teroris ekonomi di sosial media," kata Erdogan dalam pertemuan dengan para duta besar Turki di istana presiden Ankara.
Erdogan mengatakan, beberapa orang menyebarkan rumor yang memicu ketakutan di tengah krisis Turki, salah satunya soal pengendalian penyebaran uang.
"Ini jaringan pengkhianat. kami tidak akan memberikan mereka kesempatan. Kami akan membuat mereka yang menyebar spekulasi menanggung akibatnya," tegas Erdogan lagi.
Kementerian Dalam Negeri Turki mengaku telah mengidentifikasi 346 akun sosial media penyebar rumor soal mata uang. Rumor-rumor ini menyebabkan persepsi negatif untuk perekonomian Turki. Tindakan hukum akan dilakukan terhadap mereka.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus terpisah, kantor penyidik di Istanbul dan Ankara melakukan penyelidikan terhadap orang-orang yang diduga mengancam keamanan ekonomi Turki.
Dewan Pasar Modal Turki (SPK) juga menegaskan akan melakukan hal yang sama terhadap mereka yang menyebar informasi palsu soal institusi finansial. Di antara informasi hoaks yang beredar, pemerintah Turki akan menyita deposito mata uang asing.
Ekonom mengatakan ambruknya nilai lira terjadi akibat kekhawatiran kepemimpinan Erdogan yang dianggap kian otoriter. Di bawah sistem pemerintahan presidensial yang baru, Erdogan memiliki pengaruh lebih banyak dalam pemerintahan Turki.
Ditambah lagi, hubungan Turki dan AS semakin buruk akibat penahanan pastur Amerika Andrew Brunson yang dianggap membantu pemberontak.
Usai pidato Erdogan di Ankara soal krisis Turki, nilai lira naik menjadi 6,89 per dolar AS, dari sebelumnya 7,24 pada perdagangan Senin pagi.
ADVERTISEMENT