Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Universitas Gadjah Mada (UGM ) Yogyakarta memutuskan mencoret nama Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah sebagai penceramah di Masjid Kampus UGM. Fahri sendiri seharusnya mengisi ceramah pada 22 Mei lalu.
ADVERTISEMENT
Terkait hal tersebut, pihak UGM menegaskan bahwa pencoretan Fahri Hamzah murni keputusan rektorat bersama takmir masjid kampus, serta bukan permintaan dari pihak mana pun.
"Alasan pencoretan memang karena ada pro kontra di masyarakat. Yang perlu kami tegaskan tidak ada tekanan (terkait pencoretan Fahri) dari pihak mana pun, baik dari kementerian manapun maupun istana mana pun. Seperti yang disampaikan di beberapa media itu sama sekali nggak (tidak benar)," jelas Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Aryani kepada kumparan, Jumat (25/5).
Selain nama Fahri Hamzah, ada dua nama lagi yang dicoret yaitu Ismail Yusanto, mantan juru bicara HTI, dan Novriyadi yang merupakan dosen internal UGM. Alasan keduanya pun sama seperti pencoretan Fahri Hamzah yaitu karena adanya pro kontra di masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa pembicara (ceramah di masjid kampus) yang diumumkan itu ada beberapa yang pro kontra. Pimpinan universitas bersama takmir melakukan evaluasi yang pro kontra dan sebagainya," bebernya.
Tujuan pencoretan tersebut tak lain juga untuk menjaga agar tamu UGM bisa datang dengan nyaman. "Untuk kebaikan bersama dilakukan penggantian beberapa penceramah," tegasnya.
"Kan banyak ada yang begini ini begitu komentar masyarakat. Kita memfasilitasi jalan tengah agar nyaman," cetusnya.
Selain itu, Iva menjelaskan pihaknya juga melakukan pemantauan di media sosial terkait tanggapan ataupun komentar warganet tentang nama-nama penceramah yang hadir di Masjid Kampus UGM.
Beberapa waktu yang lalu Rektor UGM Panut Mulyono juga menyebut, merespons tanggapan masyarakat terkait sejumlah penceramah di Masjid Kampus UGM, pihaknya akan melakukan revisi.
ADVERTISEMENT
"Berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan Ramadhan di Kampus (RDK) di Masjid Kampus UGM, pimpinan universitas menggariskan agar penceramah yang dihadirkan memiliki pemahaman dan komitmen yang tinggi untuk menjaga harkat dan martabat kemanusiaan serta nilai-nilai berbangsa dan bernegara, demi persatuan, kesejukan dan damai, serta merawat kebersamaan," jelas Panut saat jumpa pers di Gedung Pusat UGM, Jumat (18/5) sore.