Gerindra: Penumpang Gelap Bukan dari Koalisi Atau Ulama 212

10 Agustus 2019 13:58 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Gerindra memberikan penjelasan terkait pernyataan Waketum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad terkait penumpang gelap dalam Koalisi Adil Makmur saat Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade menegaskan penumpang gelap yang dimaksud bukan berasal dari koalisi adil makmur. Selain itu, penumpang gelap juga bukan dari kubu ulama 212.
"Iya penumpang gelap itu bukan dari partai koalisi kami, bukan juga dari ulama 212. Kami ingin mengklarifikasi oknum penumpang gelap itu bukan teman-teman kami, bukan juga ulama 212 yang mendukung kami," kata Andre di Gado-gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8).
Prabowo Subianto. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Hanya saja, Andre tidak ingin mengungkap siapa pihak yang dimaksud sebagai penumpang gelap. Menurutnya, mereka adalah sekelompok orang yang ingin membuat kegaduhan dengan cara membenturkan rakyat dengan aparat.
"Penumpang gelap itu adalah orang yang ingin membenturkan, orang ini datang ke Pak Prabowo lalu meminta Pak Prabowo untuk mendorong ulamanya, emak-emak, menjadi korban bentrokan para aparat dan ulama, emak-emak, dan Pak Prabowo tidak sepakat tentang itu," jelas Andre.
ADVERTISEMENT
"Orang itu ingin Indonesia chaos. Ingin Pak Jokowi disalahkan, ingin Indonesia ini ribut," tambahnya.
Selain itu, Andre yakin aparat penegak hukum sudah mengetahui siapa penumpang gelap yang dimaksud. Gerindra menyerahkan sepenuhnya penegakan hukum para penumpang gelap itu kepada pihak berwenang.
"Ya biarkan aparat yang bekerja. Penegak hukum yang bekerja untuk membuktikan penumpang gelap itu. Yang jelas penumpang gelap itu itu bukan dari partai koalisi dan bukan juga ulama karena yang ingin dikorbankan itu ulama," tutup Andre.