Golkar: Bergabungnya TGB Perbaiki Citra dan Dongkrak Suara Partai

Politikus Partai Golkar, Ace Hasan. (Foto: Adim Mugni/kumparan)

Mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi bergabung ke Partai Golkar dan ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Keumatan. Rencananya, TGB akan diumumkan secara resmi dalam forum silaturahmi keluarga besar Partai Golkar di Hotel Dharmawangsa, Kamis (20/12) malam.

“Informasi itu nanti akan disampaikan secara resmi oleh Ketua Umum kami, Pak Airlangga Hartarto, nanti malam dalam acara silaturahmi akhir tahun Keluarga Besar Partai Golkar di Hotel Dharmawangsa, Jakarta,” kata Ketua DPP Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily kepada kumparan, Kamis (20/12).

Ace mengatakan, pindahnya TGB ke Partai Golkar akan mendongkrak persentase pemilih partai tersebut yang juga memilih Jokowi. Ia mengungkapkan, dalam pidato acara pembekalan caleg DPR, Airlangga menyebut saat ini sebanyak 75 persen pemilih Golkar juga memilih paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.

Jumlah itu sudah naik secara signifikan, karena pada Januari 2017 baru sekitar 15 persen pemilih Golkar yang memilih Jokowi.

“Kita akan terus semakin mendorong agar Partai Golkar terus memenangkan Pak Jokowi-Ma'ruf di seluruh daerah,” ucap Ace.

Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang, saat mengunjungi kantor kumparan, Jakarta. (Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan)

Selain itu, rekam jejak TGB sebagai tokoh agama yang pernah menjabat Ketua Umum Alumni Universitas Al-Azhar Mesir di Indonesia tidak perlu diragukan lagi kapasitas dan kredibelitasnya. Masuknya TGB ke Golkar juga dinilai dapat memperbaiki citra partai berlambang pohon beringin itu.

“Jika figur seperti TGB yang memiliki reputasi sebagai tokoh agama, Ketua Umum Alumni Universitas Al-Azhar Mesir di Indonesia, seorang Mantan Gubernur NTB dua periode yang sukses, tentu memiliki pengaruh bagi citra Partai Golkar,” ujar Ace.

Yang jelas, masuknya TGB akan menguatkan basis pemilih Golkar untuk memilih Jokowi. Sebab, TGB sejak awal sudah memutuskan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

“Kita kan sudah sama-sama memiliki pilihan yang sama untuk Pilpres 2019 untuk memilih Pak Jokowi,” tutupnya.