Gubernur Bali Minta Turis Asal Ceko yang Lecehkan Pura Dipulangkan

13 Agustus 2019 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bali, I Wayan Koster Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bali, I Wayan Koster Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Bali I Wayan Koster meminta kantor imigrasi setempat memulangkan turis asing yang melecehkan tempat suci di Pulau Dewata. Koster tidak main-main dengan turis yang melecehkan tempat suci di Bali.
ADVERTISEMENT
"Untuk ke depan, kalau ada wisatawan yang seperti itu lagi, harus pulangin saja, sudah tidak tertib datang ke Bali. Kami akan warning begitu," kata Koster usai mengikuti Sidang Paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Selasa (13/8).
Pernyataan Koster tersebut untuk dua wisatawan asal Republik Ceko yakni Jdenek Slavka (25) dan Sabina Dolezalova (25). Kedua turis itu dianggap melecehkan palinggih (bangunan suci) di Pura Beji Monkey Forest, Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.
Aksi dua turis asal Ceko itu direkam dalam sebuah video dan menjadi viral. Dalam video itu, Slova menampung air dari pura dengan tangannya. Dia lalu menyiram air itu ke bokong Sabina.
Koster geram dengan perilaku dua turis asing itu. Dia meminta Dinas Pariwisata menginventarisir penyelenggaraan kepariwisataan di Bali.
ADVERTISEMENT
"Saya juga sudah minta dinas pariwisata untuk menginventarisir terkait penyelenggaraan kepariwisataan, yang terkait melecehkan ataupun memberikan kesan tidak baik terhadap citra pariwisata," ucapnya.
Selain itu, Koster mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat juga harus berperan ikut mengawasi dan menjaga tempat-tempat suci yang dikunjungi wisatawan.
"Jangan masyarakat mentang-mentang untuk pendapatan, jadinya kita terlalu longgar dan membiarkan berperilaku kurang bermartabat yang dilakukan wisatawan," ujar dia.
Terkait perilaku pelecehan tempat suci tersebut, menurut dia, tidak cukup diselesaikan hanya dengan menggelar ritual Guru Piduka. Untuk memberikan efek jera, ke depannya bahkan wisatawan yang berani berbuat tersebut harus dipulangkan.