Harimau di Aceh Mangsa Lembu yang Sedang Bunting Milik Warga

6 Januari 2019 22:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sapi korban serangan harimau Sumatera yang turun ke Desa Peunaron Lama, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, Minggu (6/1). (Foto: Dok. BKSDA)
zoom-in-whitePerbesar
Sapi korban serangan harimau Sumatera yang turun ke Desa Peunaron Lama, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, Minggu (6/1). (Foto: Dok. BKSDA)
ADVERTISEMENT
Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) memangsa seekor induk lembu milik warga di Desa Peunaron Lama, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur. Harimau tersebut diperkirakan turun ke perkampungan sejak Sabtu (5/1).
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Aceh (BKSDA) Sapto Aji Prabowo mengatakan, lembu yang sedang hamil tersebut saat ditemukan sudah mati dengan kondisi perut terburai.
“Saat ditemukan harimau sudah memakan bagian belakang dan perut. Kondisi lembu sedang bunting, sementara satu induknya lagi sudah berada di perkampungan penduduk dengan luka di kaki depan,” kata Sapto dikonfirmasi kumparan Minggu (6/1).
Sapto mengungkapkan, lokasi ditemukannya lembu hanya berjarak sekitar 3 meter dari pemukiman warga. Lembu tersebut, kata Sapto, tidak memiliki kandang sehingga memudahkan harimau untuk memangsanya.
“Lembu itu tidak memiliki kandang, jaraknya tidak jauh dari pemukiman warga,” ujar Sapto.
Sapto menuturkan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan dengan pihak-pihak terkait mulai dari Polsek, Koramil Peunaron, Pamhut, dan ranger Forum Konservasi Leuser (FKL) untuk menentukan langkah yang akan diambil setelah kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari gangguan dan ancaman terhadap masyarakat, BKSDA bersama dengan WCS dan FKL kemudian memasang kamera trap untuk mendeteksi pergerakan satwa tersebut, serta melakukan kegiatan patroli malam.
Ia menjelaskan, BKSDA sudah meminta agar warga tidak beraktivitas sendirian di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, warga diharapkan sudah kembali ke rumah sebelum pukul 16.30 WIB.
“Kami harap masyarakat tetap waspada dan tidak melepas ternak di dekat hutan, sebaiknya ternak mereka dikandangkan saja," tutur Sapto.