Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Inggris Ungkap Identitas 2 Pelaku yang Racuni Eks Intel Rusia
5 September 2018 19:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Inggris mengungkap identitas dua orang terduga pelaku yang meracuni mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal . Pemerintah Inggris juga meminta negara-negara Eropa menangkap kedua orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepolisian Inggris menyatakan, pelaku adalah Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. Keduanya dipastikan berkewarganegaraan Rusia.
Penuntut Publik Inggris (CPS) menyatakan mereka tak akan meminta Rusia mengekstradisi dua orang itu. Sebab, dalam kasus-kasus sebelumnya Rusia tidak akan pernah mengekstradisi warganya ke negara lain.
Namun, CPS memastikan bahwa pihaknya meminta negara-negara Eropa untuk mengeluarkan surat penangkapan kepada dua orang tersebut.
"Kami telah memperoleh surat perintah penangkapan Eropa (EAW)," sebut Direktur Layanan Hukum CPS, Sue Hemming seperti dikutip dari AFP Rabu (5/9).
"Ini berarti jika mereka berada di negara EWA berlaku, maka mereka akan ditangkap dan diekstradisi untuk menghadapi tuduhan-tuduhan yang dijatuhkan kepada mereka," sambung dia.
Menanggapi keterangan Kepolisian Inggris, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan pemerintahnya sama sekali tidak mengenal Petrov atau Boshirov.
ADVERTISEMENT
Rusia juga menuduh Inggris telah memanipulasi informasi dalam kasus percobaan pembunuhan terhadap Skripal.
"Kami minta kepada Inggris untuk tidak lagi memakai tudingan-tudingan tersebut dan tidak memanipulasi informasi," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Percobaan pembunuhan terhadap Skripal dilakukan pada 4 Maret lalu. Ketika itu, Skripal yang adalah agen mata-mata Rusia yang membelot ditemukan tak sadarkan diri di sebuah bangku mal kota Salisbury.
Kepolisian Inggris menyebut, mereka menemukan racun novichok di tubuh Skripal. Racun tersebut dikembangkan oleh Militer Uni Soviet pada 1970-1980an.