Irjen Firli Jawab soal Pertemuan dengan TGB yang Diduga Langgar Etik

27 Agustus 2019 14:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irjen Pol Firli Bahuri saat mengikuti wawancara dan uji publik capim KPK di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, (27/8). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Irjen Pol Firli Bahuri saat mengikuti wawancara dan uji publik capim KPK di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, (27/8). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pansel Capim KPK mengkonfirmasi soal pertemuan Irjen Firli Bahuri dengan mantan Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB). Pertemuan itu diduga melanggar etik karena Firli saat itu menjabat Deputi Pennindakan KPK, sementara TGB menjadi pihak terperiksa oleh penyelidik KPK.
ADVERTISEMENT
Pertemuan yang disebut-sebut melanggar kode etik KPK itu, dibantah oleh Firli. Menurutnya, pertemuan itu tidak melanggar aturan yang berlaku, serta telah melalui proses pemeriksaan oleh internal KPK.
"Saya tidak melakukan hubungan. Kalau bertemu, iya," kata Firli saat melakukan wawancara dan uji publik Capim KPK di Gedung Setneg, Jakarta Pusat, Selasa (27/8).
Firli menjelaskan, pertemuan dengan TGB terjadi pada tanggal 13 Mei 2018. Ia mengaku sedang berada di NTB untuk acara serah terima jabatan dari Kapolda. Menurut Firli, ia juga sudah izin kepada pimpinan KPK untuk menghadirinya. Usai acara itu, Firli mengaku diajak main tenis.
"Diundang main tenis dengan pemain tenis nasional, ada namanya Panji, Dandrem, dan Danlanal. Saya datang pada pukul 06.30, setelah saya main dua set, pukul 09.30 barulah TGB datang. Jadi saya tidak mengadakan hubungan dan tidak mengadakan pertemuan. Bertemu, iya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia yang menghubungi TGB adalah Danrem. Hal itu sudah disampaikan ke pimpinan KPK.
Selain itu, ia mengaku baru mengungkapkan hal ini kepada publik pada saat seleksi capim KPK ini.
"Saya memang memilih diam, karena diam itu belum tentu kalah dan salah. Tapi saya berdamai dengan diri saya sendiri. Tapi boleh lah karena banyak khalayak yang menunggu alasan saya," ucapnya.