JK: Israel Negara Keras dan Tak Peduli Resolusi PBB

15 Mei 2018 18:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Jusuf Kalla di New York, AS (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Jusuf Kalla di New York, AS (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan keprihatinan atas pembukaan Kedutaan Amerika Serikat di Yerusalem. JK melihat hal tersebut terwujud karena Israel yang tidak mau mendengar permintaan dunia.
ADVERTISEMENT
"Israel itu negara yang sangat keras dan sangat tidak peduli, jangankan Indonesia, resolusi negara PBB tidak dihiraukan," sebut JK di Kantor Wapres di Jakarta Pusat, Selasa (15/5).
Pembukaan Kedubes AS di Yerusalem. (Foto: Reuters/@/Ronen Zvulun)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Kedubes AS di Yerusalem. (Foto: Reuters/@/Ronen Zvulun)
"Itulah ciri-ciri negara Israel, tentu Indonesia sangat prihatin," sambung dia.
Walau mengetahui kekerasan Israel, JK memastikan Indonesia tetap akan berada di samping Palestina yang tengah berjuang untuk mendapat kemerdekaan.
"Kita juga menghargai perjuangan rakyat Palestina untuk menantang itu semua, risiko perjuangan," jelasnya.
Di samping itu, JK memastikan meski AS sudah memindahkan kedutaan ke Yerusalem, tidak serta merta kota suci tiga agama itu milik Israel sepenuhya. Sebab, mayoritas negara di dunia menyatakan Palestina berhak menjadikan Yerusalem ibu kota negaranya.
"(Pemindahan Kedutaan AS ke Yerusalem) itu mempunyai efek formal yang seakan-akan mereka otomatis mengakui bahwa Ibukota Israel itu adalah Yerusalem padahal Yerusalem itu masih terbelah dan karena itu yang punya efek yang lain," pungkas dia.
ADVERTISEMENT
AS akhirnya memindahkan Kedutaannya ke Yerusalem pada, Senin (14/5) lalu. Saat pemindahan dilakukan, bukan cuma kecaman, kerusuhan besar terjadi di perbatasan di Gaza. Akibat kericuhan tersebut hingga berita ini diturunkan 59 warga Gaza kehilangan nyawa.