Jokowi Dikalungi Sorban saat Terima Dukungan dari Ulama Madura

Jokowi diberikan sorban oleh Ulama Madura di Bangkalan. (Foto: Dok. Presidential Palace/Agus Suparto)

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan dukungan dari ulama se-Madura di Kabupaten Bangkalan. Bukti dukungan ulama terhadap pasangan calon Jokowi-Ma'ruf Amin ditandai dengan penyematan atau pengalungan sorban.

Penyematan atau pengalungan sorban kepada Jokowi dilakukan oleh perwakilan ulama yaitu Majelis Syariah PPP Muhammad Faishal Anwar. Sebelum menyematkan sorban, para ulama se-Madura membacakan tiga poin deklarasi.

"Yang pertama, kepemimpinan nasional memegang teguh konsep persatuan dalam konsep NKRI dan terbebas ideologi pemecah belah," kata Ketua Tanfidhiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan, KH Makki Nasir, di Gedung Ratu Ebo, Madura, Jawa Timur, Rabu (19/12).

"Lalu yang kedua, konsep persatuan dan kesatuan ini telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa sebagai fungsi nasionalis-religius, religius-nasional," lanjut dia.

Capres Jokowi hadiri Deklarasi dari Ulama Se-Madura di Bangkalan (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)

Setelah itu, poin ketiga menyampaikan bahwa Jokowi-Ma'ruf berasal dari kalangan ekonom dan ulama terkemuka. Tak hanya itu, ulama se-Madura melihat pasangan Jokowi-Ma'ruf adalah capres-cawapres yang kompeten.

"Maka, kami ulama Madura bersama kader Gus Dur menyatakan dukungan sepenuhnya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Bapak Ir. Jokowi dan KH Ma'ruf Amin," ucap Makki Nasir.

Jokowi menghadiri acara deklarasi ulama Deklarasi Dukungan Ulama se-Madura, yang turut didampingi oleh salah satu putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid dan Bupati Bangkalan RKH Abdul Latif Amin. Dalam kesempatan itu, Yenny memuji kinerja pemerintahan saat ini, dan mengajak seluruh ulama untuk memilih dan siap memenangkan Jokowi di Pilpres 2019.

Acara deklarasi kali ini dihadiri oleh 50 ribu ulama yang berasal dari seluruh Madura. Selain itu, turut dihadiri Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.