Kapolres Bekasi Tegaskan Status Korban Begal di Summarecon Masih Saksi

30 Mei 2018 4:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Bekasi Kombes Indarto (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Bekasi Kombes Indarto (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto menegaskan sampai saat ini status dari MIB, korban pembegalan di jembatan Summarecon, Bekasi yang membela diri dan melawan pembegalnya bernama Aric Saipulloh hingga tewas pada (23/5) lalu, masih sebagai saksi.
ADVERTISEMENT
"Saya tegaskan dan saya klarifikasi sampai saat ini status dari yang bersangkutan masih sebagai saksi, bukan tersangka," kata Indarto kepada kumparan, Rabu (30/5).
Indarto menambahkan, polisi masih meminta sejumlah keterangan saksi termasuk ahli terkait kejadian ini. Pihaknya juga tidak menahan MIB.
"Masih kita tunggu keterangan ahli. Kita masih belum putuskan," pungkas Indarto.
Sementara peneliti Indonesian Legal Roundtable (ILR) Erwin Natosmal Oemar menilai tindakan Polres Metro Bekasi Kota untuk meminta pendapat ahli soal kasus MIB adalah keputusan yang tepat. Mengingat pendapat ahli diperlukan untuk memberikan kepastian status MIB secara proporsional.
"Iya (perlu pendapat ahli) apakah status tindakan yang bersangkutan masuk ranah membela diri. Sehingga jika itu dalam konteks membela diri alasan pemaafnya untuk menghapus pidana," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Peristiwa pembacokan tersebut terjadi pada Rabu lalu di Jalan Layang Summarecon Bekasi. Aric bersama dengan Indra Yulianto datang menemui korban dan seorang temannya yang bernama Ahmad Rofiki yang tengah bersantai di pinggir jalan layang.
Aric lalu mengeluarkan celurit dan mengarahkannya ke Rofiki untuk merampas telepon genggamnya. Namun, MIB melawan dengan menepis tebasan Aric dengan tangan kosong lalu mencoba membela diri dengan ganti mengayunkan celurit milik Aric tersebut ke tubuh Aric sebanyak empat kali sabetan.
Akibatnya, Aric mengalami pendarahan yang cukup parah. Aric dan Indra kabur, lalu langsung menuju ke RS Anna Medika Bekasi Utara untuk mendapatkan perawatan. Namun nahas Aric akhirnya tewas akibat pendarahan yang parah.