Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kapolri Tepis Dugaan Orang Sakit Jiwa Digerakkan Menyerang Ulama
12 Februari 2018 14:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Kasus penyerangan orang sakit jiwa ke tokoh agama terjadi di Jawa Barat. Banyak yang menduga ada gerakan-gerakan tertentu di balik teror orang sakit jiwa. Tapi dugaan itu dibantah Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
ADVERTISEMENT
"Kasusnya tetap kita tangani tapi kita tetap tidak berhenti untuk mendalami apakah kemungkinan ada koneksi dari satu kasus ke kasus lainnya. Sampai saat ini kita belum menemukan ada indikasi itu," beber Tito dalam keterangannya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2).
Tito menegaskan, penyerangan yang dilakukan orang sakit jiwa itu adalah tindakan spontan.
Kasus penyerangan ulama terjadi di Cicalengka, Bandung, Jabar, lalu di Kota Bandung, dan di Jakarta Barat.
"Untuk itu, saya meminta kepada masyarakat untuk tenang kita bisa atasi persoalan ini kita bisa tangkap pelakunya. Saya sudah perintahkan untuk jajaran kepolisian memperkuat pengamanan tempat ibadah kemudian jangan berspekulasi masing-masing, dengan versi masing masing yang tidak jelas," ungkap dia.
ADVERTISEMENT