Kemenkopolhukam Optimistis Pemilu 2019 di Papua Barat Berjalan Aman

16 Februari 2019 9:31 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan pengecekan kualitas surat suara Pemilu 2019 saat pencetakan surat suara di Jakarta, Minggu (20/1/2019). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan pengecekan kualitas surat suara Pemilu 2019 saat pencetakan surat suara di Jakarta, Minggu (20/1/2019). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Wilayah Papua Barat dinyatakan masuk dalam daftar rawan satu pada Pemilu 2019. Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Deputi I Politik Dalam Negeri Kemenkopolhukam Wawan Kustiawan, usai bertemu dengan Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, di Manokwari, Kamis (14/2).
ADVERTISEMENT
"Dalam catatan Bawaslu RI, Provinsi Papua Barat indeks kerawanan pemilunya sangat tinggi, yakni 52,83 persen. Makanya kami diutus untuk meninjau langsung situasi dan kesiapan di Papua Barat," kata Wawan.
Kategori rawan satu yang diberikan ke Papua Barat pada Pemilu 2019 ini berdasarkan beberapa indikator peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. Pertama, terkait konflik pada Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Teluk Bintuni pada 2016 lalu. Kemudian, sengketa ibu kota Kabupaten Maybrat yang berimbas pada proses pilkada.
Sehari sebelumnya, Tim Deputi I Kemenkopolhukam berkunjung ke Mapolda Papua Barat serta Kodam XVIII/Kasuari di Manokwari, untuk memastikan kesiapan pengamanan yang akan dilaksanakan kedua institusi tersebut dalam Pemilu 2019 mendatang.
Berdasarkan data dan informasi yang diterima dari polda, kodam serta pemerintah provinsi, Wawan menilai, Papua Barat sudah sangat siap melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan itu. Ia optimistis Pemilu 2019 di Provinsi Papua Barat akan berlangsung aman.
ADVERTISEMENT
Sejumlah skenario pengamanan pun telah disiapkan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas selama Pemilu 2019 berlangsung.
"Setelah saya lihat semuanya, saya yakin bahwa rawan satu tidak akan terjadi dengan adanya kesiapan dari Polda Papua Barat, Kodam XVIII/Kasuari dan pemerintah daerah yang membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menjaga kamtimbmas," lanjut Wawan.
Wawan berharap seluruh elemen di provinsi Papua Barat bisa bersatu untuk mengantisipasi segala bentuk potensi yang dapat mengganggu keamanan Pemilu 2019. Misalnya hanya dengan mencantumkan nama caleg di dalam surat suara.
"Surat suara pileg nanti tidak menggunakan foto, hanya nama caleg. Ini harus diantisipasi, harapannya ini tidak menghambat bahkan menimbulkan konflik di antara masyarakat, terutama mereka yang berdomisili di daerah pedalaman," jelas Wawan.
ADVERTISEMENT

Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk mendapatkan berita terkini dan terlengkap.