Kepala BSSN: Warga Papua Cinta Damai, Jangan Terpengaruh Isu Hoaks

30 Agustus 2019 12:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) kepada Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian di Kemenkopolhukam. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) kepada Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian di Kemenkopolhukam. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Situasi di Papua dalam beberapa hari terakhir kembali bergejolak. Aksi demonstrasi yang berujung ricuh membuat bangunan-bangunan dirusak dan dijarah. Akses internet di Papua juga dibatasi untuk menghindari penyebaran berita-berita hoaks.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengimbau masyarakat di Papua tidak mempercayai kabar hoaks. Menurut Hinsa, beredarnya berita hoaks justru dikhawatirkan dapat memperburuk situasi.
"Kita hanya mengimbau, saudara-saudara kita yang ada di Papua jangan mudah terpengaruh berita bohong, berita hoaks, itu saja. Karena di era sekarang, masalah media ini, informasi ini, kalau kita tidak cerna dengan baik, bisa menimbulkan hal yang tidak baik," ujar Hinsa di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (30/8).
Suasana bangunan terbakar usai kerusuhan di Jayapura, Papua. Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Hinsa juga meminta masyarakat mengecek kembali kebenaran berita-berita di media sosial terkait situasi di Papua.
"Saya yakin saudara-saudara kita di Papua mereka adalah yang cinta damai dan mudah-mudahan jangan mudah terpengaruh isu-isu itu," ucap Hinsa.
ADVERTISEMENT
Namun, Hinsa enggan menjawab sampai kapan pembatasan akses internet di Papua. Ia mengaku akan membahasnya dalam rapat siang nanti bersama Menkopolhukam Wiranto.
"Sebenarnya kita baru nanti siang rapat, nanti statement-nya nanti, di sini (Kemenkopolhukam)," ucapnya.
Wiranto dijadwalkan akan menyampaikan perkembangan situasi di Papua dan Papua Barat di kantornya pada Jumat siang pukul 13.30 WIB.
Kerusuhan kembali terjadi di Papua, seperti di Jayapura utamanya di Distrik Abepura, pada Kamis (29/8). Selain fasilitas yang rusak, sekolah-sekolah juga terpaksa diliburkan sepekan demi keamanan.
Kondisi Jayapura pada Jumat pagi sudah berangsur normal, meski sepi dari aktivitas warga. Mulai dari rumah, toko, hingga kafe nampak lengang. Warga juga tampak membersihkan puing-puing dan sampah sisa dari aksi kerusuhan.
ADVERTISEMENT