Kesaksian Warga Saat Pemukulan Pria Oleh Oknum Polisi Seperti di Video

25 Mei 2019 14:57 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lokasi yang diduga tempat merekam pengeroyokan pemuda di Kampung Bali, Jakarta Pusat. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lokasi yang diduga tempat merekam pengeroyokan pemuda di Kampung Bali, Jakarta Pusat. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kawasan Kampung Bali, Tanah Abang, mencekam, Kamis (23/5) pagi. Petugas kepolisian melakukan sweeping di kawasan tersebut saat kerusuhan di depan Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Saat itu, massa dipukul mundur oleh polisi ke arah Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
Seorang warga sekitar, MR, menjadi saksi terdengarnya teriakan minta tolong dari arah parkiran dekat Masjid Al Huda, Kampung Bali, saat pemukulan oknum polisi terhadap salah satu pria.
MR yang memiliki warung dekat dengan lokasi pengeroyokan, tak berani melihat langsung.
"Tolong tolong gitu, ampun-ampun. Sakit itu ditendangin. Cuma dengar suaranya doang, kan takut juga liatnya," kata MR saat ditemui di kediamannya, Sabtu (25/5).
MR mendengar teriakan minta tolong itu sekitar pukul 05.30-06.00 WIB. Ia tak berani keluar rumah karena takut.
Massa melakukan perlawanan ke arah Brimob di Kawasan Tanah Abang. Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Sementara itu, Ketua RT 02, Winda Devianti, juga mengisahkan hal yang sama. Menurutnya, kondisi Kampung Bali pada Kamis dini hari hingga pagi terasa mencekam.
Ia menyebut banyak massa yang masuk ke kampungnya. Meski sempat ditahan oleh warga sekitar, namun tak terbendung karena banyaknya massa yang masuk.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak di sini sudah siap, bukan ikut-ikutan ya, tapi jaga lingkungan. Takutnya orang luar masuk orang sini kena. Banyak orang luar masuk enggak tahu ini dari mana itu, dari mana," kata dia di lingkungan Kampung Bali.
Petugas kepolisian menghalau tembakan kembang api saat terjadi bentrokan di kawasan Tanah Abang. Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menurut Winda, aparat sempat melakukan pencarian massa di kampungnya. Alih-alih mencari perusuh, malah ada satu warga tak bersalah di RT tersebut yang ditangkap.
Warga tersebut bernama Iyo, seorang driver ojek online, yang diciduk ketika tengah tidur pulas di pangkalan ojek di Kampung Bali. Menurut Winda, Iyo menerima kekerasan dari pihak kepolisian.
"Cuma tukang ojek itu, dipukulin. Dibawa gitu. Kalo udah berdarah gitu diapain Kalo bukan dipukulin? Cuma banyak postingan di HP-nya itu di-share, jadi mereka (polisi) curiga," kata dia.
Pangkalan ojek di Kampung Bali, lokasi pengemudi ojek bernama Iyo yang ikut diciduk polisi saat tertidur. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
Winda menjelaskan Iyo merupakan bekas warga kampung Bali yang masih mangkal di kawasan itu untuk menarik ojek. Namun saat ini, menurut keterangan dari warga sekitar, Iyo tinggal di Citayam.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, terkait nama Andri Bibir dan beberapa orang yang diduga ditangkap di parkiran sebelah Kampung Bali, Winda mengaku tak kenal. Ia menyebut mereka bukan warganya.
Menurut Winda, lokasi itu memang sering digunakan oleh pendatang untuk istirahat dan bekerja serabutan.
Masih di lokasi yang sama, salah seorang warga lainnya berinisial I, yang juga merupakan rekan Iyo, membenarkan Iyo ditangkap saat tertidur di pangkalan ojek.
"Dia lagi tidur, kaget kebangun, ngumpet langsung ke belakang warung, eh kena, ditangkap. Sampai sekarang belum dipulangin, masih di polda," jelas I.
Lokasi seorang warga dianiaya Polisi. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Sebelumnya beredar informasi bahwa orang yang dipukuli oknum polisi di parkiran dekat Masji Al Huda, Kampung Bali, merupakan pelajar bernama Harun Rasyid (15). Namun, pihak kepolisian membantahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut pihak kepolisian, lelaki dalam video itu adalah Andriyansyah alias Andri Bibir, salah seorang provokator dalam kerusuhan di Kantor Bawaslu.
Dalam pengakuannya, Andri menegaskan bahwa pria yang ada dalam video itu adalah dirinya. Pada saat kejadian itu, ia sedang melarikan diri dari kejaran anggota Brimob.
"Betul saya dan kejadian saat itu, memang pas saat kejadian itu saya sempat melarikan diri. Tapi ternyata di belakang ada sekomplotan Brimob, dan saya kembali balik ke lapangan itu dan ternyata saya ditangkap," kata Andri.