Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ketika PKL Tak Bisa Berharap Banyak dari Demo Buruh
1 Mei 2018 14:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Aksi demo biasanya menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang kaki lima (PKL). Pasalnya, dengan ramainya massa demo, maka ramai pula rezeki mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, hal ini tidak dirasakan oleh PKL yang berjualan di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat dan sekitarnya, titik berkumpulnya massa buruh dari Jabodetabek. Ramainya massa buruh tidak berdampak kepada rezeki PKL.
Irmah (47), seorang penjual minuman mengaku, dagangannya kurang laku meski ada banyak massa buruh. “Kurang laku. Biasanya orang banyak begini, banyak yang beli. Ini enggak,” kata Irma kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (1/5).
“Orangnya doang banyak,” ujarnya menggerutu.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Rujana (52), penjual ketoprak. Ia mengaku dagangannya tidak begitu ramai meski ada banyak orang yang berkumpul.
“Sepi. Orangnya saja ramai, beli enggak,” kata Rujana.
Sementara itu, massa mulai memadati Istana Negara untuk menyampaikan orasinya. Beberapa massa buruh juga menyambangi Gedung DPR/MPR.
ADVERTISEMENT
Peringatan May Day tidak hanya diperingati di Jakarta. Sejumlah daerah seperti Aceh, Bandung, Surabaya, dan Bali juga melakukan aksi serupa. Tuntutan mereka dengan buruh di Jakarta juga hampir sama, salah satunya adalah meminta Perpres tentang TKA agar dapat dihapus dan menolak masuknya TKA tanpa keahlian.