Ketua MK Terkejut Sidang Sengketa Pilpres Raih Rekor MURI

15 Agustus 2019 21:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MK Anwar Usman di Hotel Shangri-La, Jakarta pusat. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MK Anwar Usman di Hotel Shangri-La, Jakarta pusat. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman menghadiri malam penyerahan piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sidang peradilan nonstop terlama untuk Sengketa Pilpres 2019. Acara itu digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis (15/8) malam.
ADVERTISEMENT
Setibanya di lokasi, Anwar bersama rombongan disambut dengan tarian daerah dan paduan suara MK. Kemudian acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Anwar terkejut MK mendapatkan penghargaan dari MURI sidang peradilan nonstop terlama untuk Sengketa Pilpres 2019. Sebab menurutnya MK hanya menjalankan peraturan UU terkait pelaksaan sidang.
"Yang pasti bawa agenda atau jadwal persidangan yang memang ditentukan oleh UU, peraturan perundang-undangan itu dalam waktu 14 hari ya, jadi itu. Jadi enggak tahu dari segi mana, mustinya pertanyaan itu MURI ya, pertanyaan itu mustinya untuk MURI," kata Anwar di lokasi.
Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Anwar Usman (tengah) saat membacakan putusan sengketa Pilpres 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Meski demikian Anwar mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan MURI. Sebab, ia menilai penghargaan itu menandakan masih ada pihak lain yang memperhatikan MK.
ADVERTISEMENT
"Ya bahwa ternyata ada pihak lain yang memberi atensi, perhatian ya," ucap Anwar.
Selain Ketua MK, seluruh hakim MK hadir dalam acara ini. Yakni Arief Hidayat, Enny Nurbaningsih, Aswanto, Manahan Sitompul, I Dewa Palguna, Wahiduddin Adams, Suhartoyo, dan Saldi Isra.
Kemudian hadir pula Ketua Bawaslu Abhan, Ketua Ombudsman Amzulian Rifai, Ketua Komisi III DPR Azis Syamsudin, anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan, dan CEO MURI Jaya Suparna.
Namun sebelum penyerahan piagam oleh MURI, akan digelar dahulu final kompetisi debat konstitusi mahasiswa ke-XII. Yakni debat antara tim debat dari Universitas Bengkulu dan tim debat Universitas Syiah Kuala dengan tema RUU penghapusan untuk kekerasan seksual.
Debat ini merupakan agenda tahunan yang biasa digelar oleh MK. "Kegiatan ini paling dinantikan oleh para mahasiswa dari seluruh fakultas di Indonesia dan diikuti oleh 24 universitas di seluruh Indonesia," kata Sekjen MK Guntur.
ADVERTISEMENT