Kiai Cholil Sarankan Pemprov DKI Batalkan Tarawih Bersama di Monas

19 Mei 2018 4:22 WIB
comment
19
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apel HUT ke-68  Satpol PP di Silang Monas. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Apel HUT ke-68 Satpol PP di Silang Monas. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI berencana melakukan tarawih bersama di Monas pada 26 Mei mendatang. Tujuannya Monas adalah ikon Jakarta dan tarawih bersama diartikan mempersatukan umat.
ADVERTISEMENT
Namun ada saran dari pengurus MUI Pusat. Pemprov DKI sebaiknya tidak menggelar acara tarawih bersama di Monas.
"Saya kok ragu ya kalau alasannya tarawih di Monas untuk persatuan. Logikanya apa ya? Bukankah Masjid Istiqlal yang megah itu simbol kemerdekaan, kesatuan, dan ketakwaan. Sebab sebaik-baik salat itu di masjid karena memang tempat sujud. Bahkan Nabi SAW, selama Ramadhan itu i’tikaf di masjid bukan di lapangan," kata Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Cholil Nafis dalam keterangannya, Sabtu (19/5).
Cholil mengajak Pemprov DKI berpikir sehat menggunakan logikan kebangsaan dan keagamaan.
"Jangan menggunakan ibadah mahdhah sebagai alat komunikasi yang memunculkan riya alias pamer. Salat Ied saja yang untuk syi’ar masih lebih baik di masjid kalau bisa menampungnya. Meskipun ulama ada yang mengajurkan di lapangan karena syi’ar tapi masjid masih lebih utama," urai dia.
ADVERTISEMENT
Cholil juga menyampaikan, salat tarawih itu menurut sebagian ulama sebagai salat malam, maka lebih baik sembunyi atau di masjid.
"Makanya Nabi saw hanya beberapa kali salat tarawih bersama sahabat di masjid. Makanya kalau salat di Monas karena persatuan sama sekali tak ada logika agamanya dan kebangsaannya. Pikirkan yang mau disatukan itu komunitas yang mana?," kritik Cholil.
ADVERTISEMENT
Cholil berharap Pemprov DKI mengurungkan niat tarawih di Monas. Cukuplah seperti maulid dan syiar keagamaan saja yang di lapangan.
"Tapi salat di lapangan sepertinya kurang elok sementara masih ada masjid besar sebelahnya yang bisa menampungnya. Ayo pemprov DKI lebih baik konsentrasi pada masalah pokok pemerintahannya yaitu mengatasi banjir dan macet yang tak ketulungan dan merugikan rakyat," tutup dia.
KH. M Cholil Nafis bertemu dengan Anies Baswedan. (Foto: Dok: KH. M Cholil Nafis)
zoom-in-whitePerbesar
KH. M Cholil Nafis bertemu dengan Anies Baswedan. (Foto: Dok: KH. M Cholil Nafis)