Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Ella "Twain": Diduakan Suami, Kini Hidupi 3 Anak Lewat Menyanyi
19 Desember 2017 11:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Langit mendung menemani langkah kumparan (kumparan.com) menyusuri kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kami mencari rumah Rela Hati alias Ella, pengamen bersuara merdu yang membawakan lagu-lagu tak biasa. Bukan lagu pop atau dangdut, Ella memilih lagu-lagu barat untuk disenandungkan.
ADVERTISEMENT
kumparan akhirnya sampai di sebuah kontrakan di Gang Eretan, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta pusat. Seorang perempuan berbaju hijau dan kerudung hitam menyambut kedatangan kami. Dia Ella, pengamen yang kami cari.
Kontrakan Ella memang sederhana, berada di lantai 2 dan berukuran 4x6 meter saja. Hanya ada satu kasur ukuran single, tumpukan baju serta alas tipis untuk duduk. Di rumah mungil itu Ella dan ketiga anaknya tinggal.
Ella mengontrak ruangan kecil bagian atas milik salah satu warga di sana. Sementara si pemilik rumah tinggal di ruangan bawah.
Ella bercerita sebenarnya dia memiliki lima anak, namun karena keterbatasan biaya, anak pertama dititipkan di panti asuhan. Sedangkan anak ketiga diasuh oleh saudaranya yang tidak memiliki anak. Sementara suaminya menikah lagi dengan wanita lain.
ADVERTISEMENT
"Suami saya suka main perempuan, dia pergi meninggalkan saya dan anak-anak. Lalu menikah dengan perempuan lain," kata Ella saat ditemui kumparan di kontraknya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/12).
Ella mengaku kala itu perasaannya begitu hancur. Ia merasa berat untuk membesarkan anak-anaknya seorang diri. Sempat putus asa, terbesit dalam benak Ella untuk bunuh diri.
"Awalnya saya sempat putus asa, mau coba bunuh diri tapi karena ada anak jadi saya sadar, kalau saya tidak ada siapa yang membesarkan mereka," ungkapnya.
Obroal terus berlanjut, tak terasa waktu menunjukkan pukul 12.00 WIB, waktunya bagi Ella untuk berkeliling. Ella bersiap, dia mengurus segala kebutuhan untuk mengamen. Speaker kecil dikalungkan di lehernya dan stroller untuk si bungsu Ragil.
ADVERTISEMENT
Setiap hari Ella memang selalu membawa Ragil untuk ikut bersamanya. Tujuannya agar Ragil memahami pekerjaan Ella sebagai orangtua, selain itu tidak ada yang menjaga Ragil di rumah.
Ella mengungkapkan sudah lebih dari 2 tahun ini dia menjadi pengamen di Jakarta. Sejak ditinggal suaminya, Ella harus banting tulang mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk menghidupi 3 anaknya.
"Saya mengamen sejak dua tahun lalu, untuk biaya hidup dan sekolah anak-anak saya," kata Ella.
Rute perjalanan Ella hari ini mengitari daerah Gondangdia. Dengan penuh semangat ia berjalan sambil mendorong stroller. Sebagai pribadi yang ramah, ia menegur setiap orang yang bertemu dengannya di jalan.
Berjalan sekitar 5 km jauhnya, Ella akhirnya tiba di kawasan Gondangdia. Memakai kerudung hitam bercorak dengan speaker yang dikalungkan, Ella mulai beraksi. Ia mengunjungi setiap keramaian di sekitar Gondangdia.
ADVERTISEMENT
"Permisi, maaf apabila kehadiran saya dan anak saya menganggu kenyamanan bapak ibu sekalian," salam Ella sebelum bernyanyi.
Looks like we made it
Look how far we've come, my baby
We mighta took the long way
We knew we'd get there someday
They said, "I bet they'll never make it."
But just look at us holding on
We're still together, still going strong
You're still the one I run to.
The one that I belong to
You're still the one I want for life
Penggalan lagu You're Still The One dari Shania Twain mengalun merdu dari bibir Ella. Suara khas serak basah Ella memikat setiap pasang kuping yang mendengar. Beberapa orang terlihat langsung membalikkan badan untuk melihat penampilan Ella.
ADVERTISEMENT
Selain lagu You're Still The One, Ella juga menyanyikan lagu sesuai dengan permintaan warga yang mendengar.
Bila lelah, sesekali Ella beristirahat sambil meneguk teh manis panas yang dibelinya. Dia lalu lanjut berkeliling sambil mencari tempat keramaian.
Matahari mulai bergeser ke barat, Ella memutuskan menyudahi perjuangannya hari ini. Dia kembali ke rumah sekitar pukul 15.00 WIB.
Dalam perjalanan pulang Ella mengisi perut terlebih dahulu dengan membeli nasi ayam bakar. Wajahnya terlihat berseri, seolah rasa capai terbayar sudah.
Sesampainya di rumah, Ella langsung menghitung pendapatan yang ia peroleh. Lembar per lembar ia susun, receh per receh ia hitung. Hasil ngamen hari ini tidak mengecewakan.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulilah, hari ini dapat 286.300," ucap syukur Ella.
Seharusnya hari ini Ella mendapatkan Rp 336.300, namun di tengah jalan tadi dia melihat seorang kakek buta. Tanpa berfikir panjang ia langsung memberikan uang Rp 50.000 kepada kakek itu. Ella berkata meskipun susah, tetapi beramal kepada sesama wajib ia jalankan.
"Meskipun saya orang susah, saya tetap mau beramal kepada orang lain. Banyak ternyata yang lebih susah daripada saya. Dan kalau beramal kan dijanjikan sama Allah rejeki yang lebih," tutup Ella.
Matahari mulai terbenam, tapi obrolan seharian bersama Ella ini terasa begitu singkat. Kami pamit undur diri meninggalkan Ella dan ketiga anaknya di rumah kontarakannya.