Kisah Perjalanan Kasus Sisca Dewi vs Irjen BS

Penyanyi Sisca Dewi (Foto: YouTube Scadew Official)

Akhir-akhir ini nama penyanyi dangdut Sisca Dewi (39) ramai jadi pebincangan. Sebab, saat ini yang bersangkutan tengah menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Sisca Dewi -- penyanyi dengan single Mas Joko, Pangeran Surgaku, dan Cinta Abadi -- menjadi terdakwa dalam kasus pencemaran nama baik, pemerasan, dan perbuatan tidak menyenangkan. Kasus ini melibatkan seorang perwira kepolisian Bambang Sunarwibowo atau yang biasa disebut Irjen BS. Perwira Polri berbintang dua ini kini berdinas di Badan Intelijen Negara (BIN).

Dari beberapa fakta yang terungkap, awal mula kasus bermula dari pengakuan Sisca Dewi bahwa dia istri siri BS. Tak hanya itu saja, Sisca Dewi juga mengunggah foto kebersamaan keduanya di media sosial.

Hal tersebut membuat BS murka, dia menepis segala pengakuan Sisca Dewi, lalu melaporkan Sisca Dewi ke Polda Metro Jaya atas sejumlah pelanggaran pidana. Kasus bergulir, polisi cepat memproses dan melimpahkan kasus ke jaksa, hingga sidang sekarang bergulir di Pengadilan Negeri Jaksel.

Berikut kisah perseteruan Sisca Dewi dengan BS yang dirangkum kumparan:

Februari 2016

Dari pengakuan BS, ia pertama kali bertemu dengan Sisca Dewi pada Februari 2016. BS mengaku pertama kali bertemu di kantornya.

"Februari 2016 kenal di kantor. Setelah kenal, satu setengah bulan kemudian yang bersangkutan menghubungi saya," kata BS saat memberi kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Maret 2016

Sisca Dewi terus menghubungi BS. Tapi menurut pengakuan BS, ia tidak pernah memberikan nomor teleponnya kepada siapa pun yang baru dikenal termasuk Sisca Dewi. Pertama, BS tidak pernah mengangkatnya, namun setelah itu ia mulai membalas pesan Whatsapp Sisca Dewi.

"Saya tak pernah berikan nomor contact person saya. Awalnya saya tidak jawab, kemudian kami saling balas chat whatsapp," jelas BS.

April 2016

Penyanyi Sisca Dewi (Foto: YouTube Scadew Official)

Setelah beberapa kali berkomunikasi, akhirnya BS menyetujui untuk bertemu dengan Sisca Dewi.

Mei 2016

Hubungan mereka semakin dekat. Bahkan Sisca Dewi terus mengundang BS ke rumahnya.

Sekitar Juni - Agustus 2016

Sisca Dewi dalam keterangannya kepada wartawan mengaku BS pernah diajak ke kampung halaman Sisca di Madiun, Jawa Timur. Pada saat itu, BS bersilaturahmi ke keluarga BS di momen Idul Fitri.

Hubungan mereka pun berlanjut hingga tahun 2017.

Februari 2017

Selama itu pun hubungan keduanya semakin dekat. Hingga awal 2017, istri BS pun mengetahui kontak Sisca Dewi dengan suaminya.

Mei 2017

Sisca Dewi dan BS dikabarkan menikah siri. Namun, hal ini dibantah oleh BS. Pada saat persidangan beberapa waktu lalu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, seorang saksi bernama Hasan memberikan kesaksian menepis pernikahan itu.

Hasan sendiri merupakan seorang penghulu yang disebut Sisca Dewi datang ke Putri Duyung, Ancol.

"Kami benar-benar telah menikah pada 17 Mei 2017 di Putri Duyung," klaim Sisca Dewi.

Tapi, menurut BS, ia tidak pernah nikah siri dengan Sisca Dewi. Menurut BS, ia justru selalu mendapatkan ancaman dan intimidasi dari Sisca

Juni 2018

Menurut pengakuan BS, dia dicopot dari jabatannya sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri yang sudah dipegang sejak 9 September 2016 itu. BS lalu menjadi hanya menjadi staf di BIN.

Kemudian, BS memproses hukum apa yang selama ini terjadi dengan Sisca Dewi. Hingga pada akhirnya, Sisca Dewi ditahan dan saat ini dalam proses persidangan di PN Jakarta Selatan.

BS mengaku kariernya hancur akibat ulah Sisca Dewi. Ia dipermalukan lewat media sosial sampai akhirnya ditegur oleh atasannya di kepolisian.

"Nama saya tercemar, di media sosial, dan lingkungan bekerja," kata BS di pengadilan.

Menurut BS, hal itu terjadi karena dalam unggahan foto di media sosial, Sisca Dewi seakan menggiring opini publik bahwa ia telah menikah dengan BS. Padahal BS sudah memiliki istri dan anak.

"Secara psikologis anak dan istri saya kondisinya tidak stabil. Saya dipermalukan di lingkungan kantor. Bahkan saya dimutasi jabatan saya dari Asrena Kapolri Eselon 1A turun jadi Eselon 1B," ujarnya.

Sidang kasus ini akan dilanjutkan pada Rabu 21 November mendatang dengan agenda pemeriksaan saksi yang dihadirkan penuntut umum.

"Sidang selanjutnya pemeriksaan saksi yang dihadirkan penuntut umum pada (Rabu) 21 November mendatang," kata Humas PN Jakarta Selatan Achmad Guntur saat dihubung kumparan, Senin (19/11).

"Sidang digelar secara terbuka," tutupnya.