Kisah Pilu Ismail, Pemilik Warkop yang Dijarah saat Kericuhan 22 Mei

23 Mei 2019 15:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Harry Kurniawan saat mengecek Pos Polisi di Jalan Sabang yang dibakar massa. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Harry Kurniawan saat mengecek Pos Polisi di Jalan Sabang yang dibakar massa. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kisah pilu dialami Ismail (68), seorang pemilik warung kopi asal Tanah Tinggi, Johar Baru, yang biasa berdagang di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, berdekatan dengan pos polisi. Seluruh barang dagangannya dijarah massa yang rusuh pada 22 Mei.
ADVERTISEMENT
Ismail menceritakan detik-detik ketika seluruh dagangannya dijarah dan dibakar oleh massa perusuh. Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (22/5) malam sekitar pukul 21.00 WIB hingga Kamis (23/5) dini hari pukul 02.00 WIB.
"Ya jadi kejadiannya jam 9-an malem. Diambilin barang-barang dari dalam (oleh massa), semua diabisin, dibakar di situ di depan," kata Ismail kepada kumparan di depan warkop miliknya.
Ismail, pedagang di sebelah pos polisi Jalan Wahid Hasyim yang barang dagangannya dijarah. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Selain menjarah dan membakar seluruh barang dagangannya, Ismail menyebut perusuh juga bertindak anarkistis dengan membakar pos polisi Sabang. Dia juga melihat perusuh membakar 3 unit sepeda motor yang terparkir di depan pos polisi Sabang.
"Iya buat dibakar, bukan dibawa. TV, motor juga yang lain enggak tahu dibawa ke mana itu. Tiga motor yang hilang. Motor komandan satu dibakar, yang motor Polsek satu, (motor) wartawan satu, barang semua di dalam (pos polisi) habis diambilin," ungkap Ismail.
Sisa-sisa sepeda motor yang terbakar di depan Pos Polisi Sabang, Jakarta Pusat. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Ismail menyebut barang-barang dagangannya itu diambil oleh sekitar 20 orang.
ADVERTISEMENT
"Jadi barang-barang sudah dikeluarin, Indomie, kopi, tabung gas, tapi di luar diambil sama orang. Yang ambil 3 tabung gas. 20-an yang masuk ke dalam (dari warkop). Kalau di luar banyak, yang masuk puluhan, 10-an orang sampai 20-an orang ngambil-ngambil gantian masuk satu keluar satu," tutur Ismail.
Akibat insiden itu, Ismail menderita kerugian hingga Rp 10 juta. Ia berharap ada pihak dermawan yang bersedia memberikan bantuan karena ia masih ingin berjualan.
"Saya sudah 20 tahun di sini, ya saya pengin dagang lagi, tapi kita udah ikhlas. Kejadian gini sudah (terjadi). Kan harta benda bisa dicari, tapi kalau nyawa enggak bisa. Makanya kita nyelametin nyawa dulu," ucap Ismail.
Sisa-sisa Pos Polisi Sabang yang dibakar massa, Jakarta Pusat. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengatakan pihaknya telah menangkap seluruh pelaku yang menjarah warkop milik Ismail.
ADVERTISEMENT
"Iya sudah kita tangkapin, semalam," kata Harry di Pos Polisi Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (23/5).
Harry mengungkapkan, ada puluhan orang yang ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Pusat. Saat ini para pelaku sudah dibawa ke Polda Metro Jaya.
"Perusuh-perusuh itu sudah kita tangkapin dibawa ke Polda. Banyak itu semalam, enggak tahu itu nanti dihitung sama Polda," tutur Harry.
Harry juga mengapresiasi Ismail yang dianggap banyak membantu dan merawat pos polisi Sabang. Ia mengaku akan memberikan bantuan untuk kelangsungan warkop milik Ismail.
"Sudah dikasih bantuan nanti, kasihan lah. Kan dia masyarakat juga yang jagain kantor polisi ini," ujar Harry.