Komisi II soal Iwan Bule Jadi Pj Jabar-1: Ada Rekayasa dan Maksud Lain

18 Juni 2018 9:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irjen M. Iriawan (Foto: Anggi Dwiky Dermawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Irjen M. Iriawan (Foto: Anggi Dwiky Dermawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penunjukan Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional, Komjen Pol M. Iriawan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat menuai polemik. Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi Gerindra, Ahmad Riza Patria menilai, pemerintah membohongi publik.
ADVERTISEMENT
Riza menilai seharusnya pemerintah lebih berhati-hati dalam menyikapi sebuah masalah. Apalagi wacana pengangkatan Iwan Bule sempat mencuat pada Februari lalu, meski kemudian dibatalkan karena menuai kritik.
"Seharusnya pemerintah (khususnya) presiden lebih sensitif, lebih hati-hati menyikapi masalah yang ada di masyarakat. Kami jadi curiga kelihatan sekali ada perencanaan, ada rekayasa, ada maksud tertentu. Orang jadi curiga kan ini ada apa. Kita minta klarifikasi pemerintah," kata Riza kepada kumparan, Senin (18/6).
Riza mengaku heran keputusan pemerintah menunjuk Iwan Bule sebagai Pj Gubernur. Padahal, kata dia, saat wacana ini mencuat pada Februari lalu dan menuai kritik, pemerintah akhirnya membatalkannya.
"Ini (wacana pengangkatan Iwan Bule) ada sebetulnya. Dulu itu kan diusulkan beberapa bulan yang lalu (kemudian jadi polemik. Masyarakat menolak karena dianggap mengganggu netralitas Pilkada Jabar. Kalau diambil Pj Gubernur dari polisi kan tidak bijaksana. Lebih baik ambil dari Kemendagri atau PNS lainnya atau Sekda enggak apa-apa," tuturnya.
Politikus Gerindra Ahmad Riza Patria (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Politikus Gerindra Ahmad Riza Patria (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bahkan, lanjut dia, Menko Polhukam Wiranto juga telah menyatakan tidak akan mengangkat Iwan Bule sebagai Pj Gubernur. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, kata Riza, juga sudah setuju dengan hal itu.
"Ketika polemik beberapa bulan lalu, Pak Wiranto, Kapolri juga setuju tidak jadi atau ditolak Pj Gubernur dari polisi, sudah bagus kan. Kemendagri juga sudah oke, Pak Iriawan kan sudah diangkat jadi pejabat di Lemhanas bulan Maret lalu, pangkatnya naik jadi bintang 3, terus kok hari ini kita mendengar berita yang lain, Pak iriawan jadi diangkat Pj Gubernur. Ini kan jadi masalah, ini ada apa," ujarnya heran.
Riza juga menilai, keputusan pemerintah ini menimbulkan kecurigaan di kalangan masyarakat.
"Ini kecurigaan masyarakat jadi besar. Dulu bilang enggak ada apa-apa, mendapat penolakan dari masyarakat, Pak Wiranto, Kapolri, Kemendagri sudah setuju tidak jadi, eh kok malah M. Iriawan yang dilantik," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, penunjukan Iwan Bule diatur melalui Keppres. Gubernur Lemhanas Agus Widjojo membenarkan pelantikan Iriawan pada Senin (18/6). Agus menduga, keppres sudah diteken sejak sebelum Lebaran.
"Sebelum lebaran," ujar Agus kepada kumparan, Minggu (17/6).
Kemendagri akan melantik Iwan Bule hari ini di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jawa Barat. Pelantikan dijadwalkan diselenggarakan pada pukul 10.00 WIB. Pelantikan rencananya dipimpin oleh Mendagri Tjahjo Kumolo.