Korban Tewas di Jepang Akibat Topan Hagibis Bertambah, Jadi 30 Orang

14 Oktober 2019 7:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga melihat kepuing puing setelah topan hagibis melanda Distrik Shibata, Prefektur Miyagi, Jepang. Minggu (13/10/2019). Foto: AFP/Charly Triballeau
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga melihat kepuing puing setelah topan hagibis melanda Distrik Shibata, Prefektur Miyagi, Jepang. Minggu (13/10/2019). Foto: AFP/Charly Triballeau
ADVERTISEMENT
Jumlah korban akibat topan Hagibis di Jepang terus bertambah. Dikutip dari Reuters, berdasarkan informasi NHK news (media Jepang) hingga Senin (14/10), setidaknya 30 orang dilaporkan tewas dan 15 lainnya hilang.
ADVERTISEMENT
"177 terluka dan 100.000 rumah diabaikan tanpa aliran listrik," kata salah seorang penyiar NHK.
Pemerintah Jepang juga telah mengerahkan ribuan tentara ke wilayah-wilayah terparah dihantam topan Hagibis. Tugas utama mereka untuk menyelamatkan warga yang menjadi korban dan melakukan evakuasi.
Namun evakuasi sempat mengalami kendala akibat 20 sungai yang terletak di pusat dan utara Jepang meluap. Meluapnya air sungai itu turut menyebabkan kerusakan terhadap rumah penduduk dan fasilitas umum.
Suasana warga yang mengungsi saat Topan Hagibis melanda sejumlah bagian wilayah Jepang. Foto: Reuters
Kemudian, di pusat evakuasi telah dipenuhi oleh penduduk. Bahkan seorang wanita berusia 77 tahun tewas dari ketinggian 40 meter saat dievakuasi tentara menggunakan helikopter.
Topan Hagibis atau "kencang" dalam bahasa tagalog Filipina ini berkurang kekuatannya pada Minggu pagi di Tokyo dan diperkirakan akan berlalu ke lautan pada Minggu malam setelah melewati pulau Hokkaido.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menggelar rapat darurat dengan para menteri dan mengirim pejabat tingginya ke lokasi bencana. Dia menyampaikan belasungkawa kepada para korban topan. Dia juga berjanji akan segera mengembalikan listrik yang padam akibat topan.