Laporan Tahun 2016, Sandi Punya Harta Kekayaan Rp 3,8 Triliun

9 Agustus 2018 13:48 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno di Balai Kota, Kamis (9/8/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Balai Kota, Kamis (9/8/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nama Sandiaga Uno santer disebut sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo untuk bertarung di Pilpres 2019 mendatang. Namun, munculnya kabar tersebut diiringi dengan kabar tak sedap.
ADVERTISEMENT
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, sebut Sandi sudah menyiapkan uang Rp 500 miliar kepada dua partai yang hampir pasti berkoalisi dengan Gerindra, yakni PKS dan PAN. Uang itu disebut sebagai mahar politik agar Sandi bisa maju sebagai cawapres Prabowo.
Ketika dikonfirmasi dan ditanyai mengenai mahar Rp 500 M, Sandi hanya mengelus dada dan menolak mengomentarinya.
“(Mengelus dada) thank you, thank you, thank you banget,” kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (9/8).
Namun, sebelumnya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani sudah membantah pernyataan Andi Arief soal mahar tersebut. "Saya kira enggak benar itu. Saya akan cek dulu," ucap Muzani, di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/8).
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Foto: Antara/Muhammad Adimaja dan Munadi Wijaya)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Foto: Antara/Muhammad Adimaja dan Munadi Wijaya)
Selain Gerindra, dua partai yang disebut akan diberi mahar Rp 500 M pun membantah tuduhan Andi Arief.
ADVERTISEMENT
"Iya harusnya Andi Arief bisa buktikan. Harus buktikan kalau memang betul ada seperti itu. Ya iyalah (hoaks), Rp 500 M gimana bawanya,” ujar Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin saat dihubungi, Rabu (8/8).
Bahkan Ketua DPP PAN Yandri Susanto menyebut pernyataan Andi tidak benar dan mengancam akan melaporkannya ke polisi.
“Itu tidak benar dan fitnah ya, dan mulut comberan Andi Arief itu harap disetop itu, kalau enggak kita akan kita tuntut dia di meja hukum,” kata Yandri saat dihubungi, Rabu (8/8).
Bicara mengenai isu mahar itu, uang Rp 500 M tentu bukan jumlah yang sedikit. Lantas, berapa total kekayaan Sandiaga Uno?
Kekayaan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu dapat dilihat dalam laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di KPK. Sandi terakhir melaporkan kekayannya pada 29 September 2016 saat akan maju di Pilgub Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan tersebut, tercatat bahwa Sandi memiliki harta sebesar Rp 3.856.763.292.656 atau Rp 3,8 triliun. Berikut rinciannya:
Harta Tidak Bergerak (Rp 113.516.301.444):
1. Tanah dan bangunan seluas 852 m2 dan 582 m2, di Jakarta Selatan yang berasal dari hibah perolehan tahun 2004-2015 NJOP Rp 20.552.460.000
2. Tanah dan bangunan seluas 475 m2 dan 239 m2 di Jakarta Selatan yang bersal dari hasil sendiri perolehan tahun 2010-2015 NJOP Rp 10.890.462.000
3. Tanah dan bangunan seluas 277 m2 dan 277 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan tahun 2006-2015 NJOP Rp 5.084.335.000
4. Tanah dan bangunan seluas 454 m2 dan 250 m2 di Jakarta Selatan yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2006-2015 NJOP Rp 7.884.370.000
ADVERTISEMENT
5. Tanah dan bangunan seluas 450 m2 dan 511 m2 di Jakarta Selatan perolehan dari hasil sendiri perolehan tahun 2010-2015 NJOP Rp 11.486.350.000
6. Tanah seluas 15 m2 di Tangerang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2012-2015 NJOP Rp 37.110.000
7. Tanah seluas 15 m2 di Tangerang dari hasil sendiri perolehan tahun 2012-2015 NJOP Rp 37.110.000
8. Bangunan seluas 160 m2 di Singapura dari hasil sendiri perolehan tahun 2001-2015 NJOP Rp 7.504.731.000
9. Bangunan seluas 119 m2 di Washington DC dari hasil sendiri perolehan tahun 2014-2015 NJOP Rp 7.487.834.160
10. Bangunan seluas 453 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 NJOP Rp 10.512.068.932
11. Bangunan seluas 460 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 NJOP Rp 10.644.045.316
ADVERTISEMENT
12. Bangunan seluas 922 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 NJOP Rp 21.395.425.036
Harta Bergerak
Alat transportasi (Rp 375.000.000)
1. Mobil merek Nissan Grand Livina tahun pembuatan 2013, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2014 nilai jual Rp 125.000.000
2. Mobil merek Nissan X-Trail tahun pembuatan 2015, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 nilai jual Rp 250.000.000
Harta bergerak lainnya (Rp 3.200.000.000)
1. Logam mulia yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2015, dengan nilai jual Rp 1.500.000.000
2. Barang seni dan antik yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 dengan nilai jual Rp 1.000.000.000
3. Benda bergerak lainnya yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 dengan nilai jual Rp 700.000.000
ADVERTISEMENT
Surat Berharga (Rp 3.721.379.813.530 dan USD 1.287.801)
1. Tahun investasi 1997-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 50.000.000
2. Tahun investasi 2002-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 3.171.105.995.000
3. Tahun investasi 2002-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 1.350.000.000
4. Tahun investasi 2003-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 1.000.000
5. Tahun investasi 2003-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 90.000.000
6. Tahun investasi 2004-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 3.500.000.000
7. Tahun investasi 2004-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 255.000.000
8. Tahun investasi 2004-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 255.000.000
ADVERTISEMENT
9. Tahun investasi 2003-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 250.000.000
10. Tahun investasi 2005-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 90.150.000
11. Tahun investasi 2006-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 900.000
12. Tahun investasi 2006-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 30.000.000
13. Tahun investasi 2007-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 330.031.674.030
14. Tahun investasi 2007-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 5.000.000
15. Tahun investasi 2007-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 5.000.000
16. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 368.760
ADVERTISEMENT
17. Tahun investasi 2009-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 23.368.094.500
18. Tahun investasi 2011-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 1.050.000.000
19. Tahun investasi 2011-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 63.331.000.000
20. Tahun investasi 2013-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 33.000.000
21. Tahun investasi 2013-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 126.425.000.000
22. Tahun investasi 2014-2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 120.000.000
23. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 2
24. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 4.000
ADVERTISEMENT
25. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 10
26. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 325
27. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 690.704
28. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 33.000.000
29. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 224.000
Giro dan setara kas lainnya (Rp 12.899.258.838 dan USD 30.247.421).
Yang bersal dari hasil sendiri dengan nilai Rp 12.899.258.838 dan USD 30.247.421.
Piutang (Rp 13.834.597.000 dan USD 2.465.84)
Dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp 13.834.597.000 dan USD 2.465.84.
Hutang (8.441.678.156 dan USD 23.653.682)
ADVERTISEMENT
Dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp 8.441.678.156 dan USD 23.653.682.
Total Harta Kekayaan (Rp 3.856.763.292.656 dan USD 10.347.3810)
Sandiaga Uno diketahui pernah menjadi jajaran pimpinan di beberapa perusahaan besar. Sebut saja PT Adaro Indonesia yang bergerak di bidang tambang batubara. Berdasarkan laporan keuangan Adaro 2014, di perusahaan tersebut Sandi menjadi direktur dengan memegang saham sebanyak 640,83 juta lembar.
Bukan hanya di PT Adaro saja, Sandi juga merupakan pendiri dari perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Di perusahaan itu, Sandi memiliki 700 juta lembar saham.
Selain itu, Sandi juga tercatat pernah menjadi pemimpin di beberapa perusahaan lainnya seperti PT Indonesia Bulk Terminal, PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia, Interra Resources Limited, PT. iFORTE SOLUSI INFOTEK dan lainnya
ADVERTISEMENT