Luka di Kepala, Akbar Alamsyah Masih Kritis Akibat Ricuh Demo di DPR

7 Oktober 2019 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RSPAD Gatot Soebroto. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
RSPAD Gatot Soebroto. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang lagi korban aksi demo rusuh di sekitar DPR baru diketahui masih menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto. Korban bernama Akbar Alamsyah Rahmawan (19) masih kritis karena luka parah di kepalanya.
ADVERTISEMENT
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) Yati Andriyani juga menkonfirmasi kabar tersebut. Ia mengatakan pada Jumat (4/10) lalu sudah bertemu dengan keluarga Akbar.
“Jumat lalu, saya dan tim mengunjungi Akbar di RSPAD. Kondisi Akbar sampai tadi malam masih kritis, belum sadarkan diri,” ujar Yati saat dihubungi, Senin (7/10).
Suasana kericuhan di Flyover Slipi, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Yati mengatakan, Akbar mengalami cedera di bagian depan dan belakang kepalanya. Di bagian bibir pun terdapat luka bengkak.
Yati menceritakan, menurut keluarga, Akbar sempat mendapatkan perawatan di RS Pelni, lalu dipindahkan ke RS Polri hingga akhirnya dirujuk ke RSPAD. Hingga saat ini, Akbar masih belum sadarkan diri.
Yati juga mengatakan keluarga belum mengetahui sebab pasti anaknya mengalami luka parah hingga koma. Namun ia berharap pihak kepolisian melakukan penyelidikan dengan terbuka terkait ini.
ADVERTISEMENT
“Keluarga belum mengetahui pasti. Apa pun masalah dan sebabnya tidak ada pembenaran tindakan kekerasan dan penganiayaan hingga menyebabkan korban kritis. Oleh karenanya, Polri harus mengungkap dan mengusut peristiwa ini siapa pun pelakunya,” kata Yati.
“Dan apa penyebabnya. Semua harus dibuktikan secara transparan dan akuntabel,” ucap dia.
Massa aksi bentrok dengan polisi di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Foto: Helmi Afandi/kumparan
kumparan mendatangi RSPAD Gatot Subroto tempat Akbar dirawat. Keluarga tampak mengunggu Akbar di salah satu lorong rumah sakit.
Namun, saat diajak bicara soal kondisi dan peristiwa yang dialami, keluarga menolak memberi keterangan. Ruangan tempat Akbar dirawat juga dijaga oleh pihak kepolisian.