news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ma'ruf Amin: Jangan 'Mari Bung Rebut Kembali', Mari Bermitra

2 September 2018 13:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres pasangan Jokowi, Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada acara Pekan Orientasi Calon Anggota Legislatif Partai Nasdem di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Minggu (2/9/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres pasangan Jokowi, Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada acara Pekan Orientasi Calon Anggota Legislatif Partai Nasdem di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Minggu (2/9/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bakal Cawapres Ma'ruf Amin memuji kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini, termasuk program kemitraan antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta yang telah dijalankan. Menurutnya, program tersebut bisa mendorong masyarakat Indonesia untuk berkembang.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, Bapak Presiden Jokowi melakukan pembangunan infrastruktur, mulai disparitas antar daerah bisa diperkecil," ujar Ma'ruf di Pembekalan Caleg Partai NasDem di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Minggu (2/9).
"Temasuk melakukan penguatan-penguatan melalui apa yang beliau sebut redistribusi aset. Menurut beliau, sisa-sisa tanah dan lahan masih dimiliki dan dibagikan kepada pengusaha kecil, koperasi, pesantren, sehingga mereka akan tumbuh," imbuhnya.
Ma'ruf lalu menyinggung kelompok oposisi yang mengusung tagline 'Mari Bung Rebut Kembali'. Menurutnya, tagline tersebut tidak tepat karena Jokowi justru memberikan aset kepada masyarakat melalui program kemitraan tersebut.
"Memang ada kelompok yang ingin melakukan perubahan dengan apa yang disebut isu 'Mari Bung Rebut Kembali'. Kata Presiden, tidak mari bung rebut kembali, tapi kemitraan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dengan program kemitraan, Ma'ruf yakin, pengusaha dan kelompok masyarakat bisa bekerja sama dengan baik. Sehingga, sumber daya yang tersedia bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
"Kolaborasi antara pengusaha koperasi, koperasi bersama kemitraan, tanah ditanami, hasil produk dibeli. Jadi, terjadi kolaborasi. Ini sebenarnya yang saya maksud arus baru ekonomi Indonesia menuju masyarakat sejahtera," pungkasnya.