Mahfud Sebut Ada Orang Ketiga yang Ingin Kacaukan Pemilu Lewat Hoaks

21 Februari 2019 17:21 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahfud MD pada acara Suluh Kebangsaan, di Stasiun Gubeng Surabaya, Kamis (21/2). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mahfud MD pada acara Suluh Kebangsaan, di Stasiun Gubeng Surabaya, Kamis (21/2). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD menilai saat ini ada pihak yang ingin menggoyahkan pesta demokrasi Pemilu 2019. Menurutnya, pihak-pihak yang ingin mengacaukan pemilu adalah setan yang acap kali menebarkan berita bohong atau hoaks.
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menjelaskan, hoaks tak hanya dilakukan oleh kedua pihak yang tengah bertarung, tetapi juga orang ketiga yang berusaha mengadu domba antarpeserta pemilu.
"Yang bikin hoaks itu bisa siapa saja. Malah menurut saya yang bikin hoaks itu orang ketiga yang mengadu domba kedua belah pihak. Tetapi kemudian termakan dan bertengkar. Menurut saya pembuat hoaks itu setan, anaknya iblis," ungkap Mahfud usai acara Suluh Kebangsaan di Stasiun Gubeng, Surabaya, Kamis (21/2).
Mahfud MD hadiri dialog kehidupan beragama dengan tema "Konservatisme Beragama di Tahun Politik" di Jakarta, Sabtu (29/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Mahfud MD mengatakan, hoaks yang diproduksi menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat. Sehingga, yang semestinya informasi berisi fakta, bisa diubah menjadi hoaks.
"Hoaks itu satu gerakan untuk menyebarkan informasi sesat yang semakin dijelaskan bahwa itu sesat, semakin dikembangkan. Nah, itu gerakan untuk mengacaukan," ucap Mahfud.
ADVERTISEMENT
"Malah menurut saya yang bikin hoaks itu orang ketiga yang mengadu domba kedua belah pihak, tetapi kemudian termakan dan bertengkar. Menurut saya, pembuat hoaks itu setan, anaknya iblis," lanjutnya.
Maka dari itu, Mahfud MD meminta agar pesta demokrasi diisi dengan informasi-informasi benar, sehingga masyarakat sebagai penikmat pesta demokrasi dapat menikmati tanpa disesatkan dengan hoaks.
"Enggak ada pesta kalau pulang-pulang semuanya sakit perut gitu. Pesta itu ya ada minum ada makanan, Anda pilih sendiri. Entah itu caleg ini, caleg itu, dan capres ini capres itu, pilih-pilih. Makan-makan, ibarat pesta sudah pulang, perut kita enak. Dan kita rukun kembali sebagai bangsa," tutup Mahfud.