Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Jumlah jemaah haji yang menderita sakit sehingga harus mendapatkan safari wukuf berkurang drastis dibanding tahun lalu. Hal ini disyukuri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
ADVERTISEMENT
Menurut data termutakhir Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per Sabtu (10/8) pagi, jumlah jemaah haji yang dibadalkan adalah 178 jemaah, terdiri dari 107 jemaah wafat, dan 71 jemaah sakit.
Sementara jumlah jemaah haji yang menerima safari wukuf berjumlah 65 orang. Jumlah jemaah safari wukuf tahun ini berkurang drastis dibanding tahun lalu, yaitu 362 orang.
"Kita bersyukur angkanya jauh menurun, ini sesuatu yang patut kita syukuri. Dalam banyak hal, (pelaksanaan haji) banyak kemajuan," kata Lukman yang ditemui tim Media Center Haji di tenda Padang Arafah.
Safari wukuf adalah memberangkatkan jemaah yang sakit di dalam bus untuk wukuf di Arafah. Jemaah yang disafariwukufkan dianggap sanggup melakukan perjalanan dalam bus, namun tidak kuat berada di dalam tenda sehingga ibadah dilakukan dalam bus.
ADVERTISEMENT
Sementara jika jemaah yang sakit tidak kuat melakukan perjalanan, maka dia akan menerima badal haji. "Ini hal yang patut disyukuri, khususnya untuk tim petugas kesehatan," tutur Lukman.
Lukman juga menyampaikan kemajuan pelaksanaan ibadah haji tahun ini juga ditandai dengan cepatnya waktu jemaah masuk ke Arafah. Dari semula yang ditargetkan jemaah masuk terakhir hingga pukul 00.00 waktu Arab Saudi, ternyata sudah diberangkatkan semua pada sebelum pukul 21.00.
"Perjalanan dari Makkah ke Arafah itu sangat lancar, nyaris tidak ada kemacetan yang berarti. Tidak seperti tahun lalu. Sweeping semalam 4 jam lebih cepat dibanding tahun sebelumnya," tutup Lukman.