news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Merekam Aksi 22 Mei

23 Mei 2019 21:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang massa aksi pengunjuk rasa di dekat Kantor Bawaslu, Jakarta, (22/5). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang massa aksi pengunjuk rasa di dekat Kantor Bawaslu, Jakarta, (22/5). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Aksi damai yang berujung kericuhan telah terjadi di sejumlah titik Jakarta, pada Selasa (21/5) dan Rabu (22/5) lalu. Para demonstran datang untuk memprotes hasil Pemilu 2019 yang diumumkan oleh Komisi Pemilhan Umum (KPU).
ADVERTISEMENT
Aksi itu berawal ketika massa mulai memadati kawasan Bawaslu, Selasa (21/5). Mereka datang dan berunjuk rasa dengan tertib, bahkan massa juga sempat berbuka puasa, salat Magrib, dan Tarawih berjamaah di depan Gedung Bawaslu.
Meski sudah melewati aturan batas waktu demonstrasi, massa yang berunjuk rasa perlahan membubarkan diri dengan damai.
Suasana pengamanan di kantor Bawaslu. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Suasana pengamanan di depan kantor Bawaslu. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Foto aerial suasana aksi damai di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Aksi tersebut dalam rangka menyikapi hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang telah diumumkan KPU. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Anggota Brimob memegang sebuah bunga ketika ia berjaga selama demonstrasi berlangsung di Bawaslu, Jakarta Selasa (21/5). Foto: Reuters/Willy Kurniawan
Massa aksi unjuk rasa melakukan salat di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa (21/5). Foto: Reuters/Willy Kurniawan
Massa aksi unjuk rasa melakukan salat di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa (21/5). Foto: Reuters/Willy Kurniawan
Petugas kepolisian beristirahat ketika pengunjuk rasa melakukan doa malam untuk bulan suci Ramadhan selama demonstrasi di luar gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jakarta. Foto: AFP/Adek Berry
Namun, aksi yang awalnya berakhir damai itu berubah ricuh karena ulah segerombolan oknum perusuh.
Kericuhan dimulai ketika massa memprovokasi petugas kepolisian. Lalu, mulai merusak sejumlah fasilitas umum, seperti tiang rambu lalu lintas, benda-benda berupa kayu, dan yang lainnya.
Massa pun semakin tidak terkendali ketika ratusan orang bergerak untuk menuju ke Asrama Brimob di Slipi, Jakarta Barat.
Sesampainya, massa melempari Asrama Brimob dengan bom molotov dan membakar bus brimob, serta belasan mobil yang parkir di sekitar kericuhan.
Mobil terbakar di Asrama Brimob, Petamburan. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Petugas kepolisian (kiri bawah) mencoba menghalau massa di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Anggota kepolisian bersiap untuk membubarkan massa selama demonstrasi Bawaslu, di Jakarta, Rabu (22/5). Foto: AFP/BAY ISMOYO
Seorang massa aksi berjalan ketika air sungai disemprotkan dari sebuah helikopter ke arah para pengunjuk rasa di Jakarta, (22/5). Foto: REUTERS / Willy Kurniawan
Warga mengambil gambar bus Brimob yang terbakar di jembatan layang Slipi, Jakarta Barat. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Seorang massa aksi melemparkan batu ke arah polisi saat terjadi bentrokan, Jakarta, (22/5). Foto: AFP/Adek Berry
Seorang massa aksi unjuk rasa mengacungkan jari tengahnya. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Seorang pengunjuk rasa menunjukan salam pendukung paslon nomor urut 02 ke petugas polisi yang berjaga di barikade saat demonstrasi berlangsung di Bawaslu Jakarta, Rabu(22/5). Foto: AFP/BAY ISMOYO
Aksi massa itu berlanjut pada hari Rabu (22/5). Massa yang belum terkendalikan, masih melakukan penyerangan terhadap petugas kepolisian.
ADVERTISEMENT
Terdapat enam titik kericuhan, yakni Depan Gedung Bawaslu, Jalan Sabang, Jalan Fachrudin, Jati Baru, Petamburan, Blok A Pasar Tanah Abang, dan KS Tubun.
Atas kejadian itu, Polda Metro Jaya pun menetapkan 300 tersangka. Didominasi perusuh yang melakukan aksinya di Petamburan.
Kericuhan yang telah berlangsung selama dua hari ini setidaknya telah menelan korban jiwa dan luka-luka. Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut, terdapat 8 korban jiwa atas peristiwa ini.
Sejumlah massa Aksi 22 Mei terlibat kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Seorang anggota kepolisian menembakan gas air mata ke arah pengunjuk rasa saat terjadi kerusuhan di dekat kantor Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: REUTERS / Willy Kurniawan
Seorang anggota kepolisian berjalan keluar dari barisan barikade saat kericuhan Aksi 22 Mei terjadi di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Seorang anggota Brimob melihat kantor polisi yang rusak usai kerusuhan aksi massa di dekat kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/5). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Seorang pria sedang melihat daftar nama korban kericuhan Aksi 22 Mei. Foto: ANTARA FOTO/Ari