Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Ngabalin Minta Polemiknya dengan SBY Disudahi: Kasihan, Orang Tua
26 Juli 2018 14:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin meminta agar polemiknya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY ) tidak diperpanjang. Ngabalin menegaskan bagaimana pun SBY merupakan Presiden ke-6 Indonesia yang harus dihormati.
ADVERTISEMENT
"Nanti tajam lagi sama SBY, kasihan beliau kan orang tua, beliau bekas pemimpin kita. Nanti tajam lagi repot nanti. Tapi yang pasti seperti itu kalimatku. Kalau bisa minta tolong kita minimalisir," kata Ngabalin kepada kumparan, Kamis (26/7).
Ngabalin pun kasihan bila nanti terus menanggapi amarah SBY. Karena Ngabalin tidak ingin terus menerus menyerang SBY.
"Karena beliau agak tempramen, beliau agak cepat menanggapi, mestinya beliau kan ada, kalau sama saya kan dekat sekali. Ada komunikasi juga antara Pak SBY, AHY, dengan istana ada," lanjut dia.
Nanti kalau terus ditanggapi, Ngabalin mengungkapkan SBY akan semakin keliru.
"Jadi kalau, nanti kurang enak, kurang enak. Janganlah. kasihan nanti karena, kalau beliau semakin tanggapi keras semakin keliru nanti," ucap Ngabalin.
ADVERTISEMENT
SBY sebelumnya dengan nada tinggi memberi komentar soal Ngabalin, dengan menegaskan dirinya tak perlu izin Jokowi kalau mau mendukung Prabowo Subianto. Bahkan SBY meminta Ngabalin untuk hati-hati berbicara.
"Saya tidak harus izin dengan beliau. SBY bukan bawahan Jokowi. Kami saling hormat menghormati. Kalau itu keluar dari Ngabalin hati-hati kalau berbicara. Saya tidak mengatakan ini hambatan dengan Pak Jokowi tetapi ada hambatan dengan koalisi. Bukan dengan Pak Jokowi, hubungan saya dengan Pak Jokowi tetap baik," tegas SBY.