Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
NU Sebut Saudi Ganti Dubes untuk Indonesia usai Cuitan 'Sesat'
3 Januari 2019 15:56 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Arab Saudi akhirnya mengganti duta besar mereka untuk Indonesia usai kisruh tweet "sesat". Penggantian ini disampaikan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang disambangi pelaksana tugas duta besar Saudi, Kamis (3/1).
ADVERTISEMENT
Pelaksana tugas itu adalah Yahya Al Hassan Alqahtani yang menggantikan dubes Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuhaibi. Belum ada pengumuman resmi dari Saudi terkait pergantian itu, namun menurut Sekjen PBNU Helmy Faishal, Yahya telah "definitif" jadi duta besar.
"Hari ini terima kunjungan Dubes Arab yang silaturahmi ke PBNU. Dokter yahya beliau ini Plt, sudah definitif jadi dubes gantikan Pak Osama," kata Helmy usai menerima kunjungan Yahya ke kantor PBNU di Senen, Jakarta Pusat.
Sebelumnya hubungan NU dan Saudi sempat tegang akibat cuitan Osama di Twitter pada Desember tahun lalu. Dalam tweetnya, Osama mengatakan aksi Reuni 212 adalah reaksi atas pembakaran bendera Tauhid oleh "organisasi sesat". Padahal tidak demikian adanya.
Cuitan Osama secara tidak langsung menyinggung GP Ansor, organisasi pemuda NU, yang seorang anggotanya membakar bendera bertuliskan kalimat Tauhid di Garut, Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Walau Osama yang tengah berada di negaranya kemudian mengubah twitnya dan belakangan meminta maaf melalui rekaman suara, namun NU kadung marah besar, menyebutnya penghinaan dan telah mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Seruan agar Saudi mengganti duta besarnya lantas ramai terdengar.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj usai pertemuan dengan Yahya juga menyebutkan bahwa pria itu adalah dubes Saudi yang baru menggantikan Osama.
"Kemarin komentar 'dibakar oknum sesat' selesai. Beliau (Dubes Osama) ditarik dan diganti dubes yang jenius. Dia (Yahya) diplomat ulung, sebelumnya di Kedubes (Saudi di) Swiss," kata Said.
Said mengatakan, sebelumnya Yahya pernah menjabat sebagai atase budaya di Kedubes Saudi di Prancis. Aqil memuji Yahya sebagai seorang yang moderat.
ADVERTISEMENT
"Orangnya moderat, terbuka, toleran, jauh dari kekerasan, jauh dari radikal ekstrem. Jadi sekali lagi, kunjungan beliau langkah yang sangat positif, akan ada pertemuan lanjutan insyaallah," ujar Said.
Belum ada keterangan resmi dari Kedubes Saudi terkait penggantian dubes baru. Pihak Kedubes Saudi juga menolak berkomentar.
"Jangan ditanya soal itu. Kami datang untuk silaturahmi," kata Kepala Atase Agama Kedubes Saudi, Syaikh Saad An-Namasi, yang menemani Yahya ke PBNU.