PD Berharap Prabowo Pilih AHY, Ingatkan Ulama Pernah Kalah Pilpres

1 Agustus 2018 13:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baliho AHY di Tendean, Jakarta Selatan. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baliho AHY di Tendean, Jakarta Selatan. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat (PD) menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto untuk memilih cawapres. Namun, Demokrat berharap wakil mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dipilih sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kami berharap sebagai kader Demokrat, sangat memimpikan, berharap AHY cawapres. Tapi kami menyerahkan mandat ke capres. Kami tidak boleh menuntut hal-hal yang menjadi kewenangan capres," kata Sekretaris Majelis Kehormatan PD, Amir Syamsuddin, saat berbincang dengan kumparan, Rabu (1/8).
AHY dinilai sebagai pasangan yang pas untuk Prabowo. AHY mewakili kaum muda di Pilpres 2019.
"Kualitas AHY, berdasarkan survei, dipasangkan dengan calon mana pun selalu tinggi elektabilitasnya," tambah Amir.
Saat ditanya soal rekomendasi ijtima ulama GNPF yang memunculkan Salim Segaf yang juga Ketua Majelis Syuro PKS dan Ustaz Abdul Somad, Amir mengingatkan dengan fenomena pada 2004.
Penelusuran kumparan pada 2004, ada dua tokoh yang maju dari NU, yakni Hasyim Muzadi yang berpasangan dengan Megawati dan Gus Solah yang berpasangan dengan Wiranto. Kemudian ada juga Amien Rais yang kalah di Pilpres 2004 ketika berpasangan dengan Siswono. Amien pernah menjadi Ketum Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
"Itu hal yang wajib diperhatikan, urusan pimpinan negara ini tidak sederhana. Kita punya pengalaman di waktu yang lalu, dua ulama besar kita yang digandeng oleh capres, tidak berhasil menjadi pimpinan nasional. Saya tidak mengatakan ini akan berulang, tapi itu bisa jadi referensi," ungkap Amir.
Amir Syamsudin (Foto: Intan Novianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amir Syamsudin (Foto: Intan Novianti/kumparan)