Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
PDIP menepis semua pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kegagalan Partai Demokrat berkoalisi dengan PDIP cs mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristyanto menyebut kegagalan koalisi itu karena faktor SBY yang hanya fokus mengusung anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY ) untuk maju di Pilpres 2019.
"Gagal tidaknya koalisi Pak SBY dan Partai Demokrat lebih karena kalkulasi yang rumit yang dilakukan Pak SBY, yang hanya fokus dengan masa depan Mas AHY," ucap Hasto dalam keterangan tertulis, Kamis (26/7).
Hasto menganggap pernyataan SBY soal kegagalan Demokrat berkoalisi dengan PDIP karena hubungan dengan Megawati belum pulih, adalah keluhan SBY yang melankolis dan musiman. Hasto heran SBY membawa-bawa nama Mega sebagai penyebab kegagalan koalisi.
“Jadi sebaiknya pemimpin itu bijak, kalau tidak bisa berkoalisi dengan Pak Jokowi karena sikapnya yang selalu ragu-ragu, ya sebaiknya introspeksi dan jangan bawa nama Ibu Mega seolah sebagai penghalang koalisi tersebut," kritiknya.
ADVERTISEMENT
Menurut Hasto, sekiranya SBY mendorong kepemimpinan AHY secara alamiah terlebih dahulu, mungkin sejarah bicara lain. Namun AHY disiapkan dalam proses politik yang singkat.
"Ibu Mega selalu bicara untuk PDI Perjuangan; untuk Pak Jokowi; untuk rakyat, bangsa dan negara, sementara Pak SBY selalu saja mengeluhkan hubungan itu," ucapnya.
Sebelumnya, soal AHY, SBY mengatakan tidak pernah menawarkan anaknya itu sebagai cawapres kepada Jokowi. Begitu juga dalam pertemuan dengan Prabowo Subianto, AHY bukan harga mati sebagai cawapres.