Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pemakaman Teroris Sidoarjo Berjalan Lancar Tanpa Penolakan Warga
18 Mei 2018 17:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Tadi ada kok datang, tapi diajak turun enggak mau diem di dalam mobil. Katanya banyak wartawan, gitu. Orangnya agak sepuh, mungkin neneknya," ujar Haryono di lokasi pemakaman Mr. X, Pucang, Sidoarjo, Jumat (18/5).
Tidak ada penolakan dari warga sekitar saat ketiga jenazah atas nama Anton Ferdiantono , Sari Puspitarini, dan Hilya Aulia Rahman dimakamkan. Pantauan kumparan di lokasi, ibu Anton juga tidak terlihat turun ke area pemakaman anaknya ayang meninggal akibat bom yang dirakitnya sendiri.
Meski demikian, Haryono mengaku ada perasaan hampa saat mengumandangkan azan bagi ketiga jenazah itu.
"Tadi waktu saya azan kayak hampa enggak ada kesan-kesan yang mendalam. Saya juga enggak ngerti kenapa kok gitu," pungkasnya.
Di lokasi pemakaman, sejumlah warga yang datang juga tidak terlihat ikut mendoakan ketiga jenazah tersebut. Mereka hanya datang untuk melihat-lihat prosesi pemakaman saja.
ADVERTISEMENT
Menurut Kabid Layanan dan Rehabilitasi Dinsos Sidoarjo, Wiyono, ketiga jenazah tersebut sebenarnya sempat ditolak oleh warga di lokasi pemakaman yang sebelumnya. Sehingga, proses pemakaman kemudian dipindah ke pemakaman Mr X di Pucang, Sidoarjo.
"Ya alasannya dimakamkan di sini karena ditolak sama warga jenazahnya, ya akhirnya kita kubur di sini," kata Wiyono.
Meski pemakaman berjalan dengan lancar, namun anggota Sabhara Polda Jawa Timur dengan bersenjata lengkap ikut mengawal jalannya pemakaman.
Peti mati berwarna putih milik Sari Puspitarini dimasukkan terlebih dahulu, kemudian disusul peti Hilya Aulia Rahman. Posisi peti, Sari dan Hilya bersebelahan. Sedangkan, peti Anton dikubur sendiri.
Setelah dikuburkan, pusara ketiga nama itu ditancapkan dan modin Haryono menaburkan bunga di atas ketiga kuburan.
ADVERTISEMENT
Anton Ferdiantono tewas akibat bom yang dirakitnya sendiri di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Dalam peristiwa itu, istri dan anak sulung Anton, Sari Puspitarini dan Hilya Aulia Rahman, juga ikut tewas. Sementara, ketiga anaknya yang lain selamat dan tengah dirawat di RS Bhayangkara.