Pemilihan Rektor Unpad Batal (Lagi), Mahasiswa Gelar Protes

29 Maret 2019 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Protes mahasiswa Unpad di depan Sekretariat MWA Unpad Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Protes mahasiswa Unpad di depan Sekretariat MWA Unpad Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemilihan rektor Universitas Padjajaran yang semula dijadwalkan hari ini, Jumat (29/3) kembali batal terselenggara. Batalnya pemilihan menyebabkan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Kema Unpad menggelar unjuk rasa di depan kantor sekretariat MWA (Majelis Wali Amanat) Unpad di Jl. Cimandiri, Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Dalam rilis yang diterima kumparan, mahasiswa Unpad menuntut MWA tetap menyelenggarakan pemilihan sesuai jadwal yang telah disepakati. Selain itu mereka juga menolak adanya Pelaksana Tugas (Plt.) Rektor bila proses pemilihan menemui jalan buntu.
Sekretaris eksekutif MWA Unpad, Erri Noviar Megantara, mengungkapkan bahwa pemilihan rektor batal digelar karena surat undangan rapat pleno pemilihan tak kunjung ditandatangani Ketua MWA, Rudiantara.
“Surat undangan rapat pleno sudah dibuat tapi belum ditandatangani Pak Rudiantara selaku Ketua MWA,” jelas Erri, Rabu (27/3) di Unpad Jatinangor. Padahal surat itu sudah dibuat dari dikirim sedari Senin, 25 Maret.
Poster para calon rektor Universitas Padjadjaran Foto: Prima Gerhard/kumparan
Sehari sebelum rapat pleno pemilihan, salah satu calon rektor, Atip Latipulhayat juga mengaku belum menerima undangan atau informasi apapun.
ADVERTISEMENT
“Saya belum menerima undangan sampai hari ini,” ujar Atip saat ditemui kumparan di Jakarta, Kamis (28/3). Atip mengusulkan agar MWA Unpad mengundang seluruh calon rektor untuk berdiskusi demi menemukan solusi. Sebab pilrek Unpad sudah enam bulan lebih tertunda, meski tiga besar calon rektor sudah ada.
Please invite us, we have to discuss,” tegas Atip.
Sebelumnya, pada Rapat Pleno tanggal 15 Maret, MWA memutuskan menggelar pemilihan pada tanggal 29 Maret.
Selain itu, MWA juga tidak mengubah keputusan atas tiga calon rektor yang ditetapkan. Ketiganya adalah Obsatar Sinaga (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Atip Latipulhayat (Fakultas Hukum), dan Aldrin Herwany (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).