Pemuda Muhammadiyah Pertanyakan Keberadaan Ahok di Mako Brimob

12 Mei 2018 11:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Ahok berpose Kung Fu (Foto: Muhammad Faisal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahok berpose Kung Fu (Foto: Muhammad Faisal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemuda Muhammadiyah mempertanyakan keberadaan terpidana kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Sebab, pascainsiden di Mako Brimob, belum ada informasi yang gamblang mengenai keberadaan Ahok.
ADVERTISEMENT
Menurut Sekretaris Pemuda Muhammadiyah, Pedri Kasman, polisi harus transparan kepada masyarakat terkait kondisi dan keberadaan Ahok.
"Pertanyaannya untuk apa Ahok masih dipertahankan di mako? Alasan apalagi yang dipakai untuk menjustifikasi itu? Makin aneh dan penuh tanda tanya. Apa karena fasilitas di mako lebih bagus? Atau supaya tidak ada masyarakat yang bisa memantau keberadaan Ahok? Pertanyaan lainnya, apa benar Ahok ada di mako? Pertanyaan-pertanyaan ini akan terus menggelayuti benak publik," kata Pedri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/5).
Ia menilai, jika Ahok masih berada di Mako Brimob, maka sebaiknya polisi segera memindahkannya ke Lapas Cipinang. Karena alasan keamanan yang sering diungkapkan oleh polisi sudah gugur dengan sendirinya akibat kerusuhan di Mako Brimob.
ADVERTISEMENT
Selain itu, keputusan tetap mempertahankan Ahok di Mako Brimob bisa menjadi beban sejarah bagi pemerintahan Jokowi. Bagaimana tidak, publik akan menilai ada ketidakadilan dalam memperlakukan narapidana di tahanan.
"Aroma ketidakadilan begitu kentara. Ahok begitu istimewa. Tidak ada kesamaan di depan hukum? Di rezim ini ada narapidana yang ditahan tidak di lapas sebagaimana perintah aturan yang lazim. Dia adalah Ahok, yang dulu pernah jadi Wakil Gubernur DKI ketika Jokowi Gubernurnya," ungkapnya.
Denah lokasi kerusuhan di Rutan Mako Brimob (Foto: Basith.S/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Denah lokasi kerusuhan di Rutan Mako Brimob (Foto: Basith.S/kumparan)
Sebelumnya, keberadaan Ahok di peristiwa kerusuhan Mako Brimob menjadi pertanyaan publik. Banyak pihak yang bertanya, ke mana Ahok ketika insiden kerusuhan yang menewaskan 5 orang polisi dan 1 napi teroris di Mako Brimob.
Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham, Sri Puguh Budi Utami mengatakan, Ahok berada di blok khusus tidak satu blok dengan para napiter (narapidana terorisme), tepatnya satu blok dengan napi lain, dengan suami Angelina Sondakh, Brotoseno.
ADVERTISEMENT
Di Rutan Mako Brimob memang ada empat blok khusus untuk para tahanan dari berbagai kasus. Tiga blok yakni A, B, dan C dihuni oleh tahanan tindak pidana terorisme yang berjumlah 156 orang. Sedangkan satu blok lain diisi oleh tahanan dari berbagai kasus.
Penahanan Ahok di blok khusus disebabkan oleh kasus penodaan agama yang menjeratnya. Alasan utama yang menyebabkan Ahok dipindah ke Rutan Mako Brimob karena pertimbangan keselamatannya. Itu pula yang mendasari Ahok ditempatkan di blok khusus di Mako Brimob.