Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Penabrakan di Dekat Gedung Parlemen Inggris Diduga Terorisme
14 Agustus 2018 18:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Insiden penabrakan di dekat gedung parlemen Inggris diduga sebagai serangan terorisme. Peristiwa ini melukai dua orang dan pelaku berhasil dibekuk aparat.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Selasa (14/8), karena dianggap sebagai insiden terorisme, kasus ini kini ditangani oleh unit Komando Pemberantasan Terorisme kepolisian Inggris. Jika benar motifnya terorisme, maka ini adalah serangan teror terbaru dalam 18 bulan terakhir di negara itu.
Pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut menabrakkan mobil Ford Fiesta ke arah pagar pembatas di luar Gedung Parlemen Inggris di London, sekitar pukul 07.30 pagi.
"Pengemudi mobil, seorang pria berusia akhir 20-an, ditahan di lokasi oleh polisi. Dia ditahan atas tuduhan kejahatan teroris. Tidak ada orang lain di dalam mobil tersebut, tidak ditemukan senjata," kata pernyataan kepolisian Metropolitan London.
Saksi mata, Jason Williams, mengatakan mobil itu menabrak pagar pembatas parlemen dengan sengaja. "Ini adalah insiden serius. Ada asap keluar dari kendaraan itu," kata Williams kepada Reuters.
ADVERTISEMENT
Dua orang pengendara sepeda terluka dalam peristiwa itu, nyawa mereka tidak terancam. Saat ini lokasi kejadian telah ditutup oleh pasukan bersenjata kepolisian. Stasiun kereta bawah tanah Westminster dekat lokasi juga ditutup sementara.
Saat ini Inggris masih dalam status waspada terorisme tingkat dua atau "rawan", yang berarti serangan militan sangat mungkin terjadi kapanpun.
Serangan penabrakan terakhir di Inggris terjadi pada Maret 2017 ketika Masood Khalid, 52, menabrakkan mobilnya ke arah pejalan kaki dan menikam petugas keamanan Gedung Parlemen. Empat orang tewas dalam peristiwa itu, Masood ditembak mati.