Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Pengakuan Siswa SMK 3 Yogyakarta yang Mendorong Gurunya
21 Februari 2019 16:37 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
OS (17), siswa SMK 3 Yogyakarta, harus ke sekolahnya dengan mengenakan masker. Dia yang hari ini, Kamis (21/2), tidak masuk dengan alasan sakit, dijemput paksa pihak sekolah untuk minta maaf kepada gurunya, Sujiyanto (55).
ADVERTISEMENT
Datang ditemani ibunya, OS pun mengungkapkan kronologi kejadian yang viral di media sosial itu. Tidak hanya kepada Sujiyanto, OS harus menjelaskan kronologi tersebut kepada guru lain, polisi, dan awak media.
Siswa kelas 10 jurusan Teknik Otomotif itu sadar tindakannya mendorong guru tidak sopan. Dia menyesal dan minta maaf kepada Sujiyanto. Meski begitu, tatapan mata dan suara OS tampak cukup santai ketika memberikan penjelasan.
“Awalnya pelajaran biasa terus hp (handphone) saya disita karena mau ulangan (ujian)," kata OS. "Saya meminta, saya memaksa. Biasa guyon-guyon (bercanda) sama Pak Suji (Sujiyanto), Pak Suji biasa guyon.”
Entah apa yang ada di pikiran OS hingga dia nekat mendorong dan mengambil tas orang yang mendidiknya. OS menampik bahwa ponsel tersebut akan digunakan untuk mencontek.
ADVERTISEMENT
OS mengaku berani melakukan hal tersebut hanya pada Sujiyanto, bukan pada guru lain. Dia menyebut Sujiyanto merupakan guru yang ia anggap selayaknya teman.
“Enggak biasa melakukan itu ke guru lain saya lihat-lihat gurunya lain nggak ada yang enakan seperti teman sendiri. (Sujiyanto) baik kalau lagi tegas ya tegas. Enggak (lihat wajah kesal guru) habis itu ngobrol-ngobrol (dengan Sujiyanto),” ujar dia.
OS mengaku mengetahui video dirinya viral di Twitter setelah diberi tahu kakak tingkatnya. Pada pagi hari tadi dia melihat videonya viral di Instagram.
“Salah saya nggak sopan sama guru. Ada kekhawatiran (kena sanksi) insyaallah saya siap,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK 3 Yogyakarta, Bujang Sabri, menjelaskan OS sebelumnya pernah tidak naik kelas di sekolah tersebut.
ADVERTISEMENT
“Memang siswa ini sebetulnya siswa tunggakan (mengulang)," kata Bujang. "Dulu tidak naik karena pernah bolos juga”.
Perkara OS mendorong gurunya juga disoroti Kepolisian Sektor Jetis. Kapolsek Jetis Kompol Hariyanto mengatakan institusinya ingin tahu peristiwa yang sebenarnya terjadi dan menjadi viral di media sosial itu.
"Pak Kapolres ingin tahu apa motifnya. Viral itu ada, tapi motifnya tidak seperti opini masyarakat," ujar Hariyanto.
Menurut Hariyanto, karena tidak ada laporan dari pihak sekolah, maka insitusinya akan memberikan pembinaan kepada OS. "Pembinaan OS yang jelas nanti kita sama seperti yang lain karena tidak terjadi tindak pidana," ujar dia.
Live Update