Pengelola Ragunan: Pengunjung Beri Makanan ke Satwa Bisa Dipolisikan

16 Juni 2018 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Kebun Binatang Ragunan (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Kebun Binatang Ragunan (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kebun Binatang Ragunan memastikan akan menindak tegas setiap pengunjung yang mencoba memberi makan kepada satwa. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Binatang Ragunan, Dian Utami mengungkapkan, pihaknya tidak akan segan-segan melapor ke polisi apabila menemukan pengunjung yang tidak patuh dengan peraturan yang ada.
ADVERTISEMENT
“Kami laporkan ke polisi. Jadi hampir mayoritas satwa yang di sini adalah satwa dilindungi, dan kami pastikan di sini tidak ada satwa yang kekurangan makan. Kami jamin,” tegas Dian Utami di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6).
Dian mengungkapkan, pihaknya melarang pengunjung memberi makan para satwa dengan alasan kesehatan. Sebab, menurutnya, makanan yang diberikan pengunjung belum tentu memenuhi standar kesehatan bagi satwa di sana.
Suasana Kebun Binatang Ragunan (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Kebun Binatang Ragunan (Foto: Reki Febrian/kumparan)
“Makanan yang dibawa pengunjung silakan dimakan sendiri. Karena kalau diberi makan yang berbeda, nanti bisa berdampak negatif terhadap satwa kami, seperti sakit. Kalau satwa kami sakit nanti pelayanan terganggu,” tuturnya.
Dian mengungkapkan, pelarangan ini sudah diatur dalam Undang-Undang Konservasi. Apalagi Kebun Binatang Ragunan sebagai lembaga konservasi yang mengelola satwa diwajibkan menjaga kesehatan satwanya dan wajib memenuhi animal welfare.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah adanya pengunjung yang memberi makan kepada satwa, sejumlah petugas akan disiagakan di setiap kandang satwa. Mereka bertugas untuk mengamati setiap tingkah laku pengunjung yang mencurigakan.
“Jadi kami akan langsung tindak mereka yang kedapatan berlaku jahil. Mereka biasanya mencar kandang satwa yang tingkahnya lucu, seperti orangutan ataupun gajah,” pungkasnya.