Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Pengusaha Tempe: Kami Bukan Penyebab Bau di Kali Item
31 Juli 2018 13:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Aroma tidak sedap Kali Sentiong atau Kali Item diduga akibat pembuangan limbah rumah tangga dan rumah produksi di sekitar Kali Item. Termasuk, pembuangan limbah tempe yang disebut-sebut sebagai penyebab Kali Item berbau tidak sedap.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengrajin tempe, Kasanuri (45) di Kelurahan Sunter Jaya menampik tuduhan itu. Munurutnya, tuduhan tersebut tidak benar. Terlebih, limbah yang dihasilkan, yakni kulit kedelai, telah ditampung oleh peternak untuk dijadikan pakan ternak. Air yang dibuang ke Kali Item juga tak berbau.
"Sebenarnya enggak terbukti, karena kulit kacang kan (limbah) terus diangkut sama orang yang punya ternak," kata Kasanuri kepada kumparan di Sunter Jaya, Jakarta, Selasa (31/7).
"Buktinya kalau lebaran itu tetep bau (kalinya) padahal pada lebaran enggak bikin tempe," imbuhnya.
Pengrajin tempe generasi kedua ini juga mempertegas, bahwa rumah usahanya pernah diperiksa Dinas Tata Kelola Air, dan terbukti tidak menghasilkan limbah berbau.
"Ada dinas tata air, yang pernah ngecek. Kita bahan alami. Tempe (bahan) alami, enggak ada kimianya. Limbah airnya juga bersih," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ia akan meminta ganti rugi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jika rumah produksinya turut ditutup pada Asian Games 2018 mendatang. Mengingat, usaha tempe ini menjadi penghasilan utama agar dapurnya tetap mengepul setiap hari.
"Kita enggak dapat pemasukan, dong. Kan banyak tanggungan juga. Kontrak rumah, kontrak toko, lainnya. Kita pasti harus minta ganti rugi," pungkasnya.
Live Update